Lebih 100 Perguruan Tinggi Swasta Ditutup Sepanjang 2015-2019

Lebih 100 Perguruan Tinggi Swasta Ditutup Sepanjang 2015-2019

Menristekdikti, M Nasir (Foto:Ist/Harian Nasional)

Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menutup 130 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sepanjang 2015 hingga 2019. Jumlah PTS paling banyak ditutup terjadi sepanjang 2019, yakni 79 PTS.

Menristekdikti, M Nasir menyebut ada sejumlah alasan pihaknya menutup lebih dari seratusan PTS di Indonesia, termasuk permintaan dari pihak kampus itu sendiri.

"Ada PTS yang minta ditutup, mengajukan untuk ditutup. Alasan lainnya yaitu berkaitan dengan kurangnya jumlah mahasiswa," kata Nasir di gedung Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019).

Meski begitu, dia tak menjelaskan berapa minimal kuota yang mesti dipenuhi PTS agar kampusnya tidak ditutup.

"Dulu (tak ada mahasiswa) tidak ditutup, dibiarkan saja, nggak ada kelas, nggak ada mahasiswa, tiba-tiba wisuda. Kalau (mahasiswa) terlalu sedikit juga (dulu) tidak ditutup, cerita sedikit, waktu itu ada wisuda 4 PTS di lokasi yang sama, tahun 2016/2017 di Tangerang tidak pernah ada perkuliahan tapi wisuda, kita tutup," kata Nasir.

Menurutnya, perguruan tinggi yang bermasalah memang mesti segera ditutup dan dicabut perizinannya. Jika tetap dibiarkan, dia khawatir justru akan disalahgunakan misalnya untuk pembuatan ijazah palsu.

"Memang ada banyak faktor sehingga ditutup. Contoh ada perguruan tinggi yang bermasalah, di mana konflik itu tidak memungkinkan, harus ditutup. Juga tidak ada mahasiswa, kampus tetap jalan, ini dikawatirkan jual beli ijazah," kata dia.

Lebih lanjut, Nasir kemudian meminta kepada pihak PTS yang sudah mendapat pemberitahuan penutupan kampus agar segera memberi pengertian kepada para mahasiswanya.

Dia meminta PTS segera menyuruh mahasiswa-mahasiswanya mencari kampus lain untuk melanjutkan pendidikan.

"Harusnya PT bisa memindahkan ke PT setempat mengoordinasikan kepada mahasiswa untuk dipindahkan pada PT lainnya, jangan sampai mahasiswa dikorbankan," ucapnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews