Kisah Pemuda Asal Batam dari Jualan Nasi Lemak hingga Kuliah ke China

Kisah Pemuda Asal Batam dari Jualan Nasi Lemak hingga Kuliah ke China

Raihanda Dipa (Foto: CNN Indonesia)

"Saya ingin menjadi anak singkong jilid dua,"

Kalimat itu terlontar dari Raihanda Dipa. Ucapannya sontak membuat seisi auditorium tertawa.

Raihanda tak sedang bercanda. Dia sungguh-sungguh menggenggam mimpi ingin menjadi 'anak singkong jilid II'. Julukan 'anak singkong' identik dengan kesuksesan Chairul Tanjung, dari seorang pekerja serabutan hingga menjadi pengusaha.

Seperti anak singkong, Raihanda pun ingin sukses menjadi pengusaha yang menciptakan banyak lapangan kerja.

"Saya ingin menjadi anak singkong jilid dua. Kan, sudah ada buku Pak CT. Saya ingin jadi seperti beliau, membangun perusahaan," kata Raihanda dalam CT ARSA Alumni Gathering di Auditorium Menara Bank Mega, Sabtu (27/7/2019).

Seperti anak singkong, Raihanda merupakan seorang anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Biaya sekolah pun, dia kesulitan dan mesti berjibaku.

Raihanda yang berasal dari Batam, Kepulauan Riau, merupakan anak dari seorang tukang las. Sewaktu SD dia kerap membantu sang ayah mengelas.

Saat masuk SMP, laki-laki kelahiran 2001 itu bertekad untuk tak lagi menyusahkan orang tua. Dia mulai membiayai sekolahnya sendiri. Raihanda pun mendapatkan beasiswa selama satu tahun untuk sekolah di Pekanbaru.

Namun, karena kesulitan ekonomi, saat duduk di kelas 9 SMP, Raihanda memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. "Waktu itu balik lagi jadi tukang las, jualan angin," ungkap Raihanda.

Saat sekolah, dia juga menjual nasi gurih (nasi lemak) buatan nenek seharga Rp2 ribu per bungkus. Uang itu disetor untuk sang nenek.

Untuk jajan, Raihanda mengandalkan kambing tetangga. Dia membantu mengembala kambing sepulang sekolah. Sesekali, Raihanda juga mengajar les untuk adik-adik di desanya.

Raihanda sempat putus asa karena tak ada biaya untuk melanjutkan SMA. Namun, dia mendapatkan informasi tentang pendaftaran SMA Unggulan CT ARSA Foundation di Deli Serdang yang memberikan beasiswa penuh selama SMA.

Sekolah ini diperuntukkan bagi anak yang kurang mampu, tapi memiliki prestasi akademik.

Raihanda merupakan satu dari 100 siswa yang diterima di SMA Unggulan. Dia berhasil mendapatkan beasiswa dari sekitar 5 ribu siswa yang mendaftar.

Selama sekolah, Raihanda aktif di OSIS dan klub bahasa Inggris. Raihanda mengaku tertarik dengan bahasa Inggris dan dunia internasional. Dia kerap memenangkan lomba debat di Medan. "Saya ingin jadi menteri luar negeri nantinya," ujar Raihanda.

Kini, Raihanda baru saja lulus SMA dan menunggu keberangkatan ke China untuk meneruskan pendidikan ke United World College Changshu China (UWC CSC).

UWC merupakan salah satu institusi pendidikan ternama yang punya 17 kampus di dunia. UWC USA, misalnya, merupakan kampus yang pernah diikuti Iqbaal Ramadhan.

Di kampus ini, rencananya Raihanda akan menempuh pendidikan diploma untuk mengejar target mendapatkan beasiswa lanjutan ke Harvard University.

Bagi Raihanda, pendidikan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan mimpinya menjadi anak singkong jilid dua.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews