Kemenpar Revisi Target Kunjungan Wisman 2019

Kemenpar Revisi Target Kunjungan Wisman 2019

Ilustrasi.

Jakarta - Memasuki semester II 2019, Kementerian Pariwisata (Kempar) merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) menjadi 18 juta. Sebelumnya, Kempar optimistis mampu mencapai target 20 juta wisman akan tercapai lebih cepat sebelum 2019 berakhir.

"Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu jumlah kunjungan wisman mencapai 15,8 juta. Sementara tahun ini target wisman kan awalnya 20 juta. Kita lihat kalau dari 15,8 ke 20 juta itu kan kenaikannya besar, akhirnya direvisi tahun ini sekitar 18 juta," ujar Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Calendar of Events, Esthy Reko Astuti, usai mengisi acara Capturing Moments Calendar of Events, di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta Senin (29/7/2019).

Menurut Esthy, penurunan target tersebut sudah dianggap tepat. Pihaknya membantah tudingan bahwa revisi itu karena Kempar menyerah dan tidak ada upaya lebih. "Revisi dilakukan karena adanya beberapa hal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti bencana alam," jelas Esthy.

Esthy menjelaskan, Kempar telah berupaya mengendalikan dampak bencana alam yang terjadi di Indonesia terhadap pariwisata nasional seperti memperhatikan TIC (Tourist Information Centre), dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, serta menggelontorkan dana promosi untuk recovery objek wisata.

Kemudian, usaha lainnya yaitu tercetus pada akhir 2018. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membuat satu strategi utama dalam menjaring sebanyak-banyaknya wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara datang ke Indonesia. Yaitu dengan meluncurkan Calendar of Event (CoE) 2019 Kementerian Pariwisata.

Saat itu Arief mengatakan bahwa daftar ini dibuat atas inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan Indonesia memiliki acara-acara berkualitas dan berstandar internasional, yang akan dapat mendongkrak kedatangan wisatawan luar dan dalam negeri.

Dijelaskan oleh Esthy, 100 Wonderful Events yang masuk dalam CoE 2019 sendiri bisa dipastikan merupakan event-event daerah yang sudah pasti punya nilai jual tinggi serta punya pengaruh terhadap masyarakat sekitarnya.

Namun sayang, usaha ini pun nyatanya juga memiliki tantangan tersendiri. Kempar mengakui, bahwa terdapat beberapa agenda yang masuk dalam 100 CoE mengalami perubahan rencana pelaksanaan.

"Ada beberapa. Ini sebagai pembelajaran teman di daerah. Kami dari Kementerian tugasnya mempromosikan sejak akhir tahun lalu. Setelah mendekati waktu event, ternyata malah diundur. Ini yang sempat menpat komplain teman industri. Kita akan pertimbangkan dan ada punishment-nya,” ungkap Esthy.

Esthy menambahkan, beberapa daerah mengaku acara yang diundur atau dibatalkan itu disebabkan karena adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sehingga, anggaran daerah tersebut terpakai untuk kegiatan politik. Ataupun juga dikarenakan kondisi alam yang tidak mendukung, seperti bencana.

Walaupun demikian, kata Esthy, Kempar tidak akan berhenti melakukan sinergi antar pelaku wisata seperti Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media (ABCGM) untuk mendorong tercapainya target kunjungan wisman.

"Kalau kita sama-sama mungkin bisa. Karena kita punya potensi destinasi, dan punya banyak atraksi (Calender of Event) yang bisa menggenjot kunjungan wisman,” pungkas Esthy.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews