Jakarta - Sebanyak 104 peserta calon pimpinan (capim) Komisi Pemilihan Umum (KPK) pada Minggu (28/7/2019) dijadwalkan menjalani tes psikologi yang diselenggarakan oleh tim panitia seleksi (capim).

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih mengatakan tes psikologi hari ini kurang lebih bakal berlangsung sekitar enam jam.

"Iya (tes psikologi) enam jam, ada tes kejiwaan dan tes kepribadian," kata Yenti di Gedung Pusdiklat Sekretariat Negara.

Dikatakan Yenti, pihaknya tak mematok target untuk jumlah peserta yang lolos dan tes psikologi kali ini.

Namun, ia mengaku berharap setidaknya 50 peserta bisa lolos dalam tahap lanjutan ini.

"Saya berharap semoga bisa di atas 50 orang, jadi supaya nanti ada tahap selanjutnya kita masih memiliki peserta," ujarnya.

Yenti menyampaikan setelah tes psikologi, masih ada tahap lanjutan yang mesti dilalui oleh para peserta.

Diungkapkan Yenti, setidaknya ada lima tahapan lagi yang mesti dilalui, mulai dari tes wawancara, tes kejiwaan, sampai tes jasmani.

Di sisi lain, salah satu capim petahana Basaria Pandjaitan mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi tes psikologi hari ini.

Pasalnya, ia mengaku sudah terbiasa dengan tes semacam ini.

"Tes psikologi hal biasa dan sering diadakan juga di KPK juga. Setiap kita naik pangkat, seperti jadi direktur atau apa kan selalu pakai assessment," tutur Basaria.

Basaria pun mengaku optimis dirinya bakal lolos ke tahap selanjutnya.

Capim petahana lainnya, Laode M Syarif juga mengungkapkan tak memiliki persiapan khusus dalam tes psikologi hari ini.

"Enggak, biasa aja, kan pernah, psikotes itu kan enggak usah dipelajari, dijawab aja dengan jujur," ucap Laode.

Di sisi lain, capim KPK yang juga Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli pun mengaku telah terbiasa menjalani tes psikologi.

Pasalnya, kata Firli, dirinya kerap menjalani tes tersebut sejak masuk ke Akademi Kepolisian.

"Tes psikolog kan biasa, sejak dari Akpol, Sestim, ajudan presiden kan psikotes semua. Tes psikotes kita tiap hari tes psikotes hehe..." kata Firli.

(*)