Natuna dan Garis Depan NKRI: Menakar Sosok Baru 2020

Natuna dan Garis Depan NKRI: Menakar Sosok Baru 2020

Ranai, Ibu kota Kabupaten Natuna.

GERAK perpolitikan di sejumlah daerah di Provinsi Kepri mulai terlihat. Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Di Kepri, akan dilaksanakan pada lima kabupaten dan satu kota termasuk tingkat Provinsi Kepri sendiri. Nama-nama baru pun bermunculan menjadi pesaing petahana.

Khusus untuk Kabupaten Natuna, perbatsan Indonesia yang menjadi perhatian ekstra Presiden Jokowi selama 2017 dan 2018 lalu juga akan dilaksanakan Pilkada pada September 2020. 

Di Natuna, kandidat calon terbuka untuk semua, karena sosok Bupati Natuna saat ini dipastikan tidak akan maju lagi karena sudah dua kali menjabat.

Sejumlah tokoh penting masyarakat yang melek perpolitikan di Natuna memberikan sejumlah kriteria.

Raja Paat (62) misalnya, tokoh masyarakat Natuna yang juga merupakan zuriat keturunan dari Raja Haji Fisabililah Pulau Penyengat, yang bermukim di Ranai Natuna ikut responsif melihat perkembangan Natuna saat ini.

 

Raja Paat, tokoh masyarakat di Natuna.

 

Dikatakannya kriteria sosok pemimpin Natuna 2020 kedepan adalah pemimpin yang mampu mewujudkan harapan anak melayu untuk lebih baik kedepan.

Raja Paat berpandangan, mencari calon pemimpin yang akan mengemban amanah rakyat itu tidak cukup hanya melihat faktor lahiriah semata. Perlu kejelian dan sungguh-sungguh memerhatikan hasil kerja yang bersangkutan terkait persoalan kesejahteraan khalayak ramai dan masalah sosial lainnya.

”Bayangkan saja, kini udah 20 tahun kabupaten Natuna untuk mengurus air bersih saja tidak beres. Satu pabrik saja kita belum lihat ada di sini,” ujarnya, Rabu di Ranai (10/7/2019).

Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat awam kerap melihat sosok pemimpin dengan amat sederhana. Mereka mudah jatuh hati pada sosok-sosok yang kerap ditampilkan positif. Baik yang sengaja ditampilkan media massa maupun yang dikemas dengan maksud kampanye oleh sang calon yang akan dipilih tersebut.

”Natuna sudah cukup dewasa dari sebuah kabupaten pemekaran, temukanlah pemimpin yang benar benar tulus dan ikhlas mememiliki komitmen baik untuk natuna yang kita cintai ini,” ujarnya.

Beberapa sosok baru saat ini muncul. Namun ia mengatakan sosok baru dan belum dikenal publik Natuna, butuh kehadiran dan memperlihatkan keseriusan untuk Natuna.

”Namun kita tetap membuka peluang untuk (sosok baru) menarik simpatik masyarakat. Tidak ada salahnya mencoba, semua ini tergantung pada masyarakat pemilih Natuna,” ujarnya.

Penulis berpandangan, sosok calon Bupati dan Wakil Bupati Itu adalah "Mereka yang selalu dapat membuat semua permasalahan yang rumit menjadi sederhana sehingga akar permasalahan dapat diidentifikasi dengan mudah dan dicarikan solusinya

Seorang Pemimpin tidak boleh melihat permasalahan secara parsial tetapi harus melihat dari sisi organisasi yang lebih besar, yaitu secara keseluruhan sehingga keputusan-keputusan yang diambil bukanlah keputusan jangka pendek pada tataran operasional, tetapi lebih kepada keputusan jangka panjang yang bersifat strategis dan menguntungkan masyarakat.

Bakal Calon Bupati itu adalah pemimpin yang melayani bukan dilayani.


Penulis: Riki Rinovski

Aktivis sosial dan penggiat jurnalistik di Natuna, pernah menjabat Ketua PWI Reformasi Natuna (Kini Jaringan Jurnalistik Indonesia)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews