Copet hingga Hipnotis, 3 Kasus WNA Jadi Korban Kejahatan di Batam

Copet hingga Hipnotis, 3 Kasus WNA Jadi Korban Kejahatan di Batam

Ilustrasi.

Batam - Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat si pelakunya, namun juga karena ada kesempatan. Penjahat jalanan di Batam kini juga mengincar para turis asing yang lengah. Hal ini tentu menjadi catatan buruk, pasalnya Batam tengah mempekuat iklim wisata.

Untungnya, beberapa kasus diungkap polisi dan pelakunya segera diringkus.  Apresiasi sebenarnya patut diberikan kepada Polri, kendati tugas mereka juga kian berat ke depan.

Batamnews mencatat, beberapa kasus mencolok yang terjadi baru-baru ini terhadap warga asing:

 

1. Turis korea dijambret

Warga Korea dijambret.

 

Aksi penjambretan terhadap turis mancanegara terjadi di Batam. Warga Korea Selatan, Lee, menjadi korban dan terluka akibat penjambretan di Batam Centre, Selasa (2/7/2019).

Peristiwa ini terjadi sekira pukul 1 siang. Lee yang saat itu sedang berada di dekat Masjid Agung Batam Centre kebingungan ketika mengakses google map.

Dia kemudian mencoba bertanya kepada seorang pria yang berada di dalam sebuah mobil. Namun, bukannya mendapat jawaban, pria itu malah menarik ponsel milik Lee.

Sempat terjadi tarik menarik namun Lee gagal mempertahankan ponselnya. Dia terjungkal dan pria itu kabur menggunakan mobilnya.


2. Warga Singapura kena hipnotis

Pelaku hipnotis John Henri diringkus polisi.

 

Tim Jatanras Polda Kepri dan Polresta Barelang manangkap John Henri alias Jang Auri setelah seorang WNA Singapura mengaku kehilangan uang setelah ditumpangi mobil oleh John dan rekannya Almetri yang kini masih diburu polisi.

Ko Siong Keng, WNA Singapura tersebut mengaku tak tahu apa-apa dan ia merasa memberikan uangnya ke orang-orang ini. Sebanyak 2.100 Dolar Singapura pun ludes. Jika dirupiahkan nilainya sekitar Rp 21,7 juta kurs saat ini.

Siong Keng kemudian melaporkan hal ini ke polisi. Ia baru tersadar setelah turun mobil. Selain uang Dolar Singapura juga terdapat uang rupiah senilai Rp 3 Juta.

Awalnya ia ditumpangi dan duduk di depan. Saat turun di kawasan Pujasera A2, Nagoya, ia baru tersadar uangnya raib. Dari laporan Siong Keng, polisi melakukan investigasi dan mengendus keberadaan pelaku. John akhirnya diringkus di kawasan Sagulung Baru. Diduga ia melakukan modus pencurian dengan cara hipnotis.


3. Copet incar dompet WN Malaysia

Coki Siregar diamankan Polsek Lubuk Baja usai mencopet turis Malaysia.

 

Gembong copet yang meresahkan warga di Pasar Tos 3000, Senin (8/7/2019) diringkus. Coki Siregar dibekuk ketika beraksi. Ketika ia mengintai korbannya, ternyata ia lebih dulu diintai oleh aparat.

Pria yang tinggal di kos-kosan Bukit Senyum, Batu Ampar itu pun tak bisa berkutik. Coki sudah menjadi intaian polisi. Berawal dari laporan seorang WNA Malaysia yang kena copet.

Coki Regar sebelumnya berhasil mencilok dompet yang berisi uang dan kartu kredit WNA keturunan India itu. Pria bernama Velan Ramasamy (39) tersebut melapor ke Mapolsek Lubuk Baja, 25 Februari lalu.

TKP di parkiran pasar kaki lima depan Supermarket Ramayana.  "Pelapor yang saat itu menginap Hotel Allium kamar 1101 melaporkan atas pencurian barang korban saat belanja di Pasar kaki lima depan Hotel Ramayana," terang Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunita Stefani, Selasa (9/7/2019).

(fox)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews