Takke Group Siap Kolaborasi dengan Pemerintah Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia

Takke Group Siap Kolaborasi dengan Pemerintah Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia

CEO Takke Group, Laurence M. Takke saat menemui Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Jakarta - Cita-cita luhur Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang mampu memberikan kontribusi positif bagi industri maritim dan konektivitas laut antar pulau sesuai dengan kepentingan nasional hanya bisa dicapai jika semua pemangku kepentingan mau bekerjasama mewujudkannya.

Hal itu diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Takke Group, Laurence M. Takke usai meninjau lokasi rencana pembangunan pelabuhan “New Transshipment Port Gunung Kijang” di Galang Batang, Desa Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Minggu (7/7/2019).

“Negara kita ini adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kita semua tahu, bahwa potensinya luar biasa besar untuk menjadi poros maritim dunia. Tapi, potensi saja kan tidak cukup. Karena itu, semua pemangku kepentingan harus mau bekerjasama atau berkolaborasi mewujudkannya,” kata dia.

Sebagai anak pulau, Laurence yang dilahirkan dan dibesarkan di Pulau Bintan yang merupakan wilayah terdepan dan perbatasan Indonesia-Singapura-Malaysia, mengaku cukup paham dengan konsep Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Sebagai anak pulau, saya paham apa yang diinginkan pak Jokowi tentang poros maritim dunia. Ini gagasan strategis masa depan kita untuk menjamin konektivitas laut antar pulau dan kedaulatan wilayah laut NKRI,” ujarnya.

Menurut Laurence, posisi geografis Pulau Bintan yang berada pada jalur pergerakan kapal-kapal kargo dunia di Selat Malaka, merupakan salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki Pulau Bintan dan tidak ditemukan di daerah lainnya di Indonesia.

“Kedalaman lautnya juga cukup mendukung, antara 20 meter sampai 40 meter. Kemudian, lokasi anchorage area atau labuh jangkarnya juga cukup strategis karena terlindung dari beberapa pulau – pulau kecil yang berfungsi sebagai break water sehingga kapal dapat terhindar dari hempasan gelombang laut,” bebernya.

Keinginan Takke Group berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia poros maritim dunia sebagaimana cita-citakan Presiden Jokowi, sudah disampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam sebuah pertemuan di Jakarta, Selasa (2/7/2019) lalu.

“Untuk hard infrastructure atau pembangunan fisiknya, seperti pembangunan pelabuhan kontainer dan seluruh fasilitas pendukungnya, kami sudah siapkan lahan seluas 400-500 hektar,” jelas Laurence.

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyambut baik ajakan Takke Group untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Secara geografis, tentu tak diragukan lagi. Tolong dikaji lagi lebih komprehensif, baik dari sisi ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan. Pelabuhan transshipment ini penting untuk mengurangi dominasi Singapura. Sehingga kapal-kapal dari Indonesia bisa melayani ekspor langsung (direct call) ke negara tujuan,” harapnya.

Takke Group adalah sebuah perusahaan properti yang selama ini senyap dalam pemberitaan media. Kemunculannya tiba-tiba heboh dan viral di media ketika Bobby Afif Nasution, menantu Presiden Jokowi tampil pada sebuah acara topping off proyek apartemen Gardenia Bogor milik Takke Group.

Suami dari Kahiyang Ayu itu, memperkenalkan dirinya sebagai salah satu pemegang saham Takke Group yang sudah sukses membangun delapan tower di Jakarta, Bogor dan Bekasi dengan total kamar hunian sekitar 9.000 unit.

(ruz/rls)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews