Pemkab Bintan Gelontorkan Rp 15, 7 M Poles Bintan Utara

Pemkab Bintan Gelontorkan Rp 15, 7 M Poles Bintan Utara

Kawasan Tanjunguban, salah satu pusat perekonomian di Bintan Utara. (Foto: ist)

Bintan - Pemkab Bintan tengah membenahi infrastruktur dan SDM Kecamatan Bintan Utara (Binut) di tahun ini. Wilayah Perbatasan Bagian Utara Kabupaten Bintan tersebut diupayakan tampil lebih menarik dan memiliki kesetaraan di semua bidang pembangunan seperti wilayah lainnya.

Pemkab Bintan mengalokasikan APBD 2019 sebesar Rp 15,7 milar untuk menata, memperbaiki, membangun serta memberdayakan masyarakat yang mendiami kawasan urban ini.

Kabag Perbatasan Setdakab Bintan, Hasan mengatakan anggaran yang dialokasikan tersebut untuk penataan kawasan di wilayah perbatasan. Khususnya di Bagian Utara kabupaten ini.

"Dana Rp 15,7 miliar itu dialokasikan sesuai dengan kewenangan dan kemampuan Pemkab Bintan," ujar Hasan, kemarin.

Bintan Utara merupakan salah satu dari lima kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi pioritas (lokpri) perbatasan di Kabupaten Bintan. Sedangkan empat lainnya adalah Kecamatan Teluk Sebong, Gunung Kijang, Bintan Pesisir dan Tambelan.

Untuk membangun lokpri ini membutuhkan kebijakan yang terfokus dan pembangunannya harus saling bersinergi. Karena memiliki tantangan, risiko dan pembiayaan yang besar.

"Memang perlu ditata agar performance-nya lebih baik. Tapi pembangunannya harus sinkron. Seperti rencana pembangunan pelabuhan bongkar muat, pengembangan pelabuhan ASDP dan Jembatan Batam-Bintan. 3 proyek ini harus ditelaah dulu agar pembangunannnya sinkron," jelasnya.

Menurutnya yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperbaiki fasilitas jalan, drainase, penataan gedung dan juga rehabilitasi atau revitalisasi bangunan termasuk rumah ibadah.

Kemudian aspek yang dituju dalam pembangunan tidak hanya sekedar menuai keindahan wilayah semata. Tetapi juga pengembangan ekonomi dan juga peningkatan pendapatan masyarakat.

"Perlu juga adanya fasilitas dan sarana prasarana untuk menunjang pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat juga dapat bekerja dan mendapatkan dampak dari perkembangan ekonomi. Contohnya di sektor pariwisata atau kemaritiman," katanya.

Mantan Camat Bintan Timur (Bintim) tersebut berharap Grand Design Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Kemartiman di Kepri atau Bintan khususnya mampu mencerminkan keamanan, kewibawaan dan menunaikan janji daerah dalam mensejahterakan masyarakatnya khusus di daerah perbatasan yang terpencil, terjauh dan terluar.

"Masyarakat terjauh, terpencil dan terluar disana, mereka juga memiliki hak yang sama untuk kesejahteraan, kesehatan, pendidikan maupun fasilitas lainnya," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews