India Rencanakan Kenaikan Tarif Tinggi untuk 28 Produk AS

India Rencanakan Kenaikan Tarif Tinggi untuk 28 Produk AS

Ilustrasi

Jakarta - India resmi mengenakan kenaikan tarif yang tinggi pada 28 produk yang berasal dari Amerika Serikat (AS) pada Minggu (16/6/2019). Kenaikan tarif itu meliputi harga untuk kacang almon, apel, dan kacang walnut. India tidak memberikan kenaikan tarif impor untuk barang yang sama tapi berasal dari negara lain.

Kebijakan ini merupakan bentuk balasan atas keputusan AS yang menarik atas hak-hak perdagangan utama India di negara itu. Pada 5 Juni lalu, Presiden Trump membatalkan hak perdagangan di bawah Sistem Preferensi Umum (GSP) untuk India.

Dalam sistem itu, India merupakan penerima manfaat terbesar dari skema yang memungkinkan ekspor bebas bea hingga US$5,6 miliar. Tarif India yang lebih tinggi untuk barang-barang AS dinilai dapat berdampak pada peningkatan ketegangan politik dan keamanan antara kedua negara.

Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo mengatakan, minggu ini Amerika Serikat terbuka untuk dialog menyelesaikan perbedaan perdagangan dengan India. Ia menjanjikan akses yang lebih besar bagi perusahaan-perusahaan Amerika ke pasar India. Rencananya Pompeo akan berkunjung ke India bulan ini.

India sejauh ini merupakan pembeli almon AS terbesar, dengan total US$543 juta untuk lebih dari setengah ekspor almon AS pada tahun 2018. Data dari Departemen Pertanian AS juga menunjukkan India adalah pembeli apel AS terbesar kedua dengan nilai US$156 juta pada tahun 2018.

Kenaikan tarif ini baru pertama kali diberlakukan. Perang dagang ini berawal dari penolakan AS untuk membebaskan India dari tarif untuk baja dan aluminium yang tinggi. India lalu mengeluarkan perintah untuk menaikkan pajak setinggi 120 persen atas sejumlah produk AS pada Juni tahun lalu.

Namun, India berulang kali menunda menaikkan tarif itu karena kedua negara tengah terlibat dalam pembicaraan perdagangan. Perdagangan antara AS dan India mencapai US$142,1 miliar.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews