Batam - Jagat sepakbola Inggris dihebohkan dengan berita pesta malam wasit Liga Premiere di Batam pekan ini. Berita tersebut dilansir The Sun, Senin (10/6/2019). Enam wasit terkenal liga terbaik di dunia itu sebenarnya datang ke Batam untuk acara amal. 

Mereka adalah Kevin Friend, Martin Atkinson, Andre Mariner, David Coote, Roger East (54) dan Graham Scott (50).

Namun tingkah mereka disorot media The Sun, saat rombongan wasit ini pesta di klub malam. Hal ini menjadi cemoohan, pasalnya wasit-wasit senior itu bertingkah seperti anak-anak muda. Padahal rata-rata mereka sudah punya keluarga dan dianggap tidak pantas minum dan dugem dengan wanita muda.

Pada Kamis malam (6/6/2019), enam wasit terekam berpose untuk foto dengan enam wanita di bar Brewski & Co di Nagoya Entertainment Kota Batam. Kawasan yang terkenal dengan hiburan malam.

Martin Atkinson, Kevin Friend dan Andre Marriner berpose dengan wanita-wanita pesta di Batam. (Foto: The Sun)

Para wanita kemudian berbagi foto dan video mereka menari di The Square Club dan KTV, naik taksi tiga mil jauhnya.

The Sun menulis Batam memiliki reputasi sebagai pulau pesta dan terkenal sebagai tujuan wisata seks bagi orang Barat dan pengusaha dari negara tetangga Singapura.

Kawasan hiburan malam memiliki bar yang disebut Hot Spot, Foreplay, Cock & Bull, Fat Willy's dan Dirty Dick's.

Para wasit ini sebelumnya telah mengumpulkan  60.000 euro dengan bersepeda ke Rusia untuk Piala Dunia dan menggelar naik sepeda amal ke semua 20 stadion Liga Premier pada 2017.

Terkait hal ini, The Sun menulis, jika ofisial Liga Inggris masih enggan berkomentar terkait hal ini.

Rombongan ini menginap minggu lalu di hotel mewah Radisson yang terhubung dengan resort golf. Resort ini mempromosikan kehadiran mereka di halaman Facebook-nya karena para wasit premiere ini ambil bagian kegiatan amal dalam turnamen golf dua hari.

Para wasit Liga Inggris saat acara amal pertandingan Golf di Radison Resort. (Foto: The Sun).

Mereka mengunjungi panti asuhan atas nama amal Atkinson's Whistle Stop Tour dan membagikan helm sepeda. 

Perjalanan itu mengumpulkan uang untuk anak-anak Indonesia dan rumah sakit di Inggris, dan para wasit ini diyakini datang dengan anggaran mereka sendiri.

(*)