Polisi Amankan Sejumlah Pendemo di Bawaslu, Satu Orang Terluka

Polisi Amankan Sejumlah Pendemo di Bawaslu, Satu Orang Terluka

Seorang pendemo di Bawaslu terluka (Foto: Detikcom)

Jakarta - Polisi terus memukul mundur massa yang berdemonstrasi di dekat kantor Bawaslu, Jakarta Pusat. Sejumlah orang yang diduga menjadi provokator diamankan polisi. 

Pantauan di lapangan, Rabu (22/5/2019), polisi awalnya mengeluarkan tiga peringatan agar massa segera membubarkan diri. Namun peringatan itu tak diindahkan massa aksi.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah massa aksi yang bertahan di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Tetapi massa aksi bergeming. Mereka malah menyerang balik aparat kepolisian dengan kembang api.

Polisi antihuru-hara terus bergerak ke arah pendemo. Sebagian massa pun mulai berhamburan membubarkan diri. 

Penyisiran tetap dilakukan oleh polisi sampai Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Aparat masuk ke gang-gang untuk memastikan tak ada lagi pendemo yang masih bertahan. 

Beberapa orang di antaranya diamankan polisi dan dibawa ke arah kantor Bawaslu. Hingga kini, penyisiran tetap dilanjutkan oleh sejumlah polisi. Suara tembakan gas air mata dan balasan tembakan kembang api dari massa terdengar bersahut-sahutan.

Terluka

Seorang demonstran yang terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu terluka. Pria tersebut kemudian diantar polisi ke rumah sakit.

Hal ini diketahui setelah perwakilan massa yang dihormati berbicara dengan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan. Harry mengatakan pria tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas luka yang dialaminya.

"Ini biar kita obati dulu, kita bawa ke rumah sakit," kata Harry di lokasi, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).

Pria yang terluka tersebut kemudian dibawa petugas untuk mendapatkan pengobatan.

Selain itu, tampak Wakapolres Jakpus AKBP Arie Ardian tengah berdialog dengan massa yang ada di lokasi. Arie mencoba menenangkan massa.

Sebelumnya, terjadi kericuhan di depan gedung Bawaslu. Massa berusaha menerobos kawat berduri yang dipasang. Setelah Arie berdialog, massa berangsur mundur.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews