Dugaan Money Politik di Batam

Merasa Diserang dengan Black Campaign, Nyanyang: Itu Video Rekayasa

Merasa Diserang dengan Black Campaign, Nyanyang: Itu Video Rekayasa

Nyanyang Haris Pratamura memberikan klarifikasi, Selasa (16/4/2019) malam terkait video viral money politik ibu-ibu yang menyeret namanya. (Foto: Batamnews)

Batam - Jelang pencoblosan, caleg DPRD Kepri dari Partai Gerindra, Nyanyang Haris Pratamura dirindung isu tak sedap.

Beredar video dua orang ibu-ibu yang menyebut-nyebut nama Nyanyang dan Ahmad Surya (caleg DPRD Batam) agar dicoblos.

Nyanyang membantah keras kebenaran video itu. Menurutnya hal itu sebuah kampanye jahat (black campaign) yang mencemari nama baiknya.

Ia mengaku tidak mengenal wanita yang ada di dalam video berdurasi 3,45 menit itu. Sejauh ini dikatakannya belum ada panggilan dari Bawaslu terkait hal ini.

"Belum, belum ada (dipanggil Bawaslu). Menurut saya (video) itu black campaign dan rekayasa. Sudah pasti saya dirugikan. Saya berharap Bawaslu bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Kami mendukung Bawaslu memberantas politik uang," kata Nyanyang kepada wartawan di Batam Centre, Selasa (16/4/2019) malam.

Nyanyang mengatakan, sedang mencari sumber video itu. Begitupun siapa yang membuat dan menyebarkan. Namun ia belum berniat melaporkan hal ini ke polisi terkait pencemaran nama baik. Nyanyang mengatakan dirinya tengah fokus kepada pileg.

"Saya ingin menyelesaikan secara persuasif. Kalau pun dapat pelakunya, saya juga nggak akan melaporkan balik ke polisi. Walaupun itu sudah jelas memfitnah saya," tegasnya.

Nyanyang menyebut ini merupakan pukulan buatnya. Banyak telepon masuk mempertanyakan kebenaran hal tersebut. Menurutnya ia tidak memiliki tim tertentu dalam berkampanye sebagai caleg. "Saya nggak punya tim. Kita bisa lihat bagaimana video itu dirancang. Jelas itu sebuah rekayasa," tegas Nyanyang.

Ia mengaku sudah memiliki gambaran dan kecurigaan siapa yang membuat dan menyebarkan video tersebut. Namun Nyanyang menyebutkan tidak ingin berburuk sangka tanpa bukti yang kuat.

"Saya nggak mau suuzon. Kalau kecurigaan ada. Biar Bawaslu yang meyelidiki," ujarnya.

Sebuah video berdurasi 3,45 menit berisi konten ibu-ibu yang menyebut nama Ahmad Surya (caleg DPRD Batam) dan nama Nyanyang (DPRD Kepri).

Dijelaskan di sana tengah disiapkan hal memilih dua caleg tersebut dengan anggaran Rp 200 ribu per caleg. Namun uang yang disiapkan per pemilih Rp 400 ribu, karena include satu paket (2 caleg).

Video itu beredar liar di medsos dan tengah diselidiki oleh Bawaslu Kota Batam dan Provinsi Kepri.

Ada dua orang ibu-ibu di video tersebut. Dari percakapan mereka di dalam rumah, seorang ibu menujukkan semacam kertas suara sebagai acuan untuk dicoblos kepada temannya.

"Kalau ini untuk DPRD Kepri. Nyanyang Haris. Kalau ini untuk DPRD Batam Ahmad Surya. Dua-duanya dari Gerindra. Ini paketannya 400 ribu. Satu 200 ribu. Nanti kan ada lagi paket lainnya," kata ibu itu kepada rekannya.

Seorang lagi merekam keduanya yang sedang berbincang-bincang. Belum diketahui identitas perekam tersebut.

Terakhir ibu pemilik rumah mengeluarkan segepok uang dari tas tangannya. Tampak uang pecahan Rp 100 ribu yang diperkirakan puluhan juta rupiah. Ia memberikan beberapa lembar uang itu kepada temannya yang tampak menulis dengan pena di secarik kertas. Uang itu yang akan dibagikan.

"Jangan lupa ya. Ini satu caleg 200 ribu. Jadi paket ini ada dua. Jadinya 400 ribu. Ntar bilang ke yang lainnya kalau mau milih presiden terserah. Mau wowo (Prabowo) atau wiwi (Jokowi)," kata ibu tersebut.

Bawaslu menelusuri identitas dan alamat ibu di video ini di Perumahan Buana Vista, Batam. Namun sayangnya, saat didatangi Bawaslu, rumah ibu si pemberi uang di video itu tidak ada orang.

Rumahnya saat kami jumpai sudah kosong dan terkunci rapat," kata Komisioner Bidang Hukum Bawaslu Batam, Mangihut Rajagukguk, Selasa (16/4/2019).

Agar investigasi berjalan lancar, kata Mangihut, pelaku yang membagikan uang tersebut harus ditemukan untuk dimintai keterangan. "Kita harus mendapatkan pemberi uang," kata dia.

Ia melanjutkan, sedangkan untuk warga yang dikabarkan menerima uang itu sudah dimintai keterangan. Bawaslu tengah menyelidiki kebenaran video tersebut.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews