Orangtua Terlibat Kriminalitas, Puluhan Anak di Karimun Putus Sekolah

Orangtua Terlibat Kriminalitas, Puluhan Anak di Karimun Putus Sekolah

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

Karimun - Puluhan anak di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, putus sekolah. Penyebabnya, orangtua mereka terlibat kriminalitas dan kini mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Karimun.

Orangtua puluhan anak putus sekolah itu berstatus tahanan polisi, kejaksaan, proses sidang, hingga terpidana.

Hal itu tersebut disampaikan Kepala Rutan Kelas IIB Tanjungbalai Karimun, Eri Erawan, Selasa (26/3/2019).

Ada sekitar 300 orang tua yang ditahan. Dan total anak dari mereka yang di usia sekolah mencapai 78 orang.  Jumlah itu berdasarkan penelusuran pihak Rutan dalam setahun terakhir.

"Berdasarkan penulusuran kita selama setahun lalu, dari 300 orang bapak yang menjadi warga binaan ditemukan sebanyak 78 orang anak-anak mereka terpaksa putus sekolah," kata Eri.

Putus sekolah, disebabkan faktor ekonomi setelah tulang punggung keluarga terlibat masalah hukum. Istri mereka pun terpaksa bekerja keras, dampaknya anak kekurangan perhatian.

Selain itu, faktor lainnya ialah lantaran stigma negatif yang ditanggung anak dan keluarga. Mereka malu serta minder ketika menjadi bahan perbincangan teman-teman sekolahnya,  karena bapaknya berada dalam penjara.

Jumlah tersebut merupakan jumlah ditahun lalu, akan tetapi tidak berkemungkinan jumlah tersebut hampir sebanding dengan tahun ini.

"Untuk jumlah anak putus sekolah belum kita lakukan pendataan ulang. Mungkin angkanya tidak jauh berbeda sebab fenomena seperti ini akan terus berlangsung setiap tahun, tanpa adanya edukasi atau jalan keluar dari institusi terkait," kata Eri.

Rutan Karimun berencana mendirikan PAUD di lingkungan Rutan di bawah naungan Pemkab Karimun. Agar balita yang orangtuanya menjalani hukuman  mendapatkan pendidikan.

"Rencana kami akan mendirikan PAUD di rutan ini, nantinya yang bersekolah adalah anak-anak yang orangtuannya menjadi warga binaan di sini. Lebih tepatnya PAUD ini bersifat tempat penitipan anak, namun nanti akan ada staf pengajar yang memberikan pendidikan kepada anak-anak tersebut," katanya.

Hal tersebut sudah pernah dibicarakan kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq namun hingha saat ini belum terealisasi dikarenakan Karimun masih dalam kondisi defisit anggaran. Kemungkinan rencana tersebut dapat terwujud ketika keuangan Pemkab Karimun.

"Saya sudah sampaikan kepada Pak Bupati, beliau menyambut baik rencana membangun PAUD di lingkungan Rutan ini," ujar Eri.

(aha)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews