Pasar Sekilo Ditinggalkan Pedagang, Rp 2,48 M APBD Bintan Mubazir

Pasar Sekilo Ditinggalkan Pedagang, Rp 2,48 M APBD Bintan Mubazir

Pasar Sekilo. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Tutupnya Pasar Sekilo pada awal Maret 2019 menjadi atensi Komisi III DPRD Kabupaten Bintan. Pasar ini dibangun dengan anggaran Rp 2,48 miliar dan baru beroperasi sekitar 5 bulan.

Ketua Komisi III DPRD Bintan, Fiven Sumanti mengatakan, pihaknya menyanyangkan Pasar Sekilo tutup secepat itu.

"Pasti akan kami pertanyakan soal ini. Bahkan akan kami panggil pengelola pasar itu serta dinas terkaitnya," ujar Fiven, Selasa (19/3/2019).

 

Bupati Bintan, Apri Sujadi tersenyum dengan pedagang usai peresmian Pasar Sekilo pada November 2018. (Foto: ist)

Fiven juga menuturkan komisi III akan menelisik soal retribusi lapak meja para pedagang. Sebab informasi yang ia dapat, ada kenaikan biaya pungutan sebesar 100 persen.

"Ada kenaikan retribusi lapak pedagang yang naik 100 persen dari Rp 150 ribu per bulan menjadi Rp 300 ribu sebelumnya. Ini yang akan kami telisik juga," jelasnya.

Ada rumor, tutupnya pasar ini karena juga ada kaitan dengan pemilu.

"Kalau alasan yang ini digunakan sangat tidak masuk akal. Tidak mungkin pasar yang untuk masyarakat luas dikaitkan dengan pemilu, ini tidak relevan," ucapnya.

Pasar ini dibangun Dinas Permukiman di Desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam dengan dana APBD. Diresmikan Bupati Bintan, Apri Sujadi pada November 2018.

Kini pasar yang dibangun di area seluas 500 meter persegi itu sepi ditinggalkan pedagang. 36 lapak meja dan 4 kios sudah tak berpenghuni. Pintu pasar pun tertutup dan digembok.

(ary)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews