Pemkab Bintan Lestarikan Budaya Melayu Lewat Festival Tari 2019

Pemkab Bintan Lestarikan Budaya Melayu Lewat Festival Tari 2019

Penampilan salah satu sanggar dalam Festival Tari Bintan 2019. (Foto: istimewa)

Bintan -  Pemkab Bintan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bintan menggelar Festival Tari 2019 Tingkat Kabupaten Bintan di Lapangan Relief Antam, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), Sabtu (16/3/2019) malam.

Dalam event ini dihadiri Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kepri, Imran Hanafi, Kepala OPD dan FKPD Bintan, camat, lurah, dan kades se-Kabupaten Bintan.

Festival tari yang disaksikan oleh ribuan warga Bintan dari beberapa kecamatan ini menampilkan tarian asli melayu yang dikreasikan oleh enam sanggar tari dari Kecamatan Bintan Timur sebanyak 2 sanggar, Kecamatan Bintan Utara sebanyak 1 sanggar, Kecamatan Bintan Pesisir sebanyak 1 sanggar, Kecamatan Mantang sebanyak 1 sanggar, dan Kecamatan Teluk Sebong sebanyak 1 sanggar.

Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam mengatakan melalui festival tari ini masyarakat Kabupaten Bintan dapat termotivasi untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas dalam memlihara dan melestarikan khazanah budaya daerah.

"Sehingga budaya tari asli Melayu ini tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, dan tak hilang di telan zaman," ujar Dalmasri.

Selain itu juga festival tari ini untuk memberikan wadah kreasi seni tari kepada masyarakat. Sekaligus juga memperkenalkan bahwa tarian dari Melayu memiliki nilai kreativitas yang tinggi.

Perekembangan tarian di Bintan sangat pesat. Terbukti banyak kreasi tari yang tampil di atas panggung ini. Pemkab Bintan menyambut baik festival ini sehingga akan memberikan perhatikan penuh sanggar tarian yang ada di Bintan.

"Selain melestarikan nilai budaya dan memberikan hiburan bagi masyarakat Bintan. Lewat tari juga kita membangun silahturahim," jelasnya.

Sanggar-sanggar tari di Bintan, kata Dalmasri, belum dapat perhatian khusus. Seperti tidak mendapatkan bantuan pembinaan. Pihaknya meminta Dispar Bintan, Anggota DPRD dan Bappeda Bintan agar 2020 mendatang sudah harus dianggarkan bantuan untuk dana pembinaan sanggar tari Bintan

"Kami ingin anak-anak sanggar tari di seluruh daerah ini lebih berkembang lagi. Tentunya juga kita ingin hasil dari tarian yang dipertandingkan malam ini bisa melenggang ke tingkat selanjutnya," sebutnya.

Sanggar Tuah Pusaka Juara Festival 2019

Dari 6 sanggar tari yang bertanding dalam Festival Tari 2019 Tingkat Kabupaten Bintan di Lapangan Relief Antam. Sanggar Tuah Pusaka dari Kecamatan Bintan Timur berhasil keluar sebagai juara pertama. Bahkan prestasi ini merupakan ke tiga kalinya berturut-turut sejak 2017 dan 2018.

Dalam event ini, Sanggar Tuah Pusaka mengangkat tema Bukit Kerang Kawal Darat. Arwiyanto, sang koreografer sanggar tari ini sukses mengkolaborasi tema tersebut dengan perpaduan musik dan kreasi oleh Okta Winardi sehingga menghasilkan sajian tarian yang apik dan energik.

Wabup Dalmasri Syam menyerahkan piala bergilir Festival Tari ke Kadisparbud Bintan, Wan Rudi Iskandar.

Tarian Sanggar Tuah Pusaka mampu menampilkan setiap titik-titik dramatik yang disampaikan dengan tema Bukit Kerang Kawal Darat dengan menghadirkan kreasi tarian yang cukup rapi serta detail namun tetap menghibur.

Penonton pun seperti terhanyut, tak berkedip mengikuti adegan demi adegan dalam pemetasan tarian Bukit Kerang di panggung festival tersebut.

Juara kedua diraih Sanggar Tari Kecamatan Bintan Pesisir dan juara ketiga disabet oleh Sanggar Tari Kecamatan Bintan Utara. Kemudian juara harapan pertama diberikan kepada Sanggar Tari Kecamatan Bintan Timur dan juara harapan kedua ditangan Sanggar Tari Kecamatan Bintan Utara.

Kepala Disparbud Bintan, Wan Rudi Iskandar mengatakan pemenang dalam lomba Festival Tari ini nantinya akan mewakili Kabupaten Bintan ke Festival Tari Tingkat Provinsi Kepri.

"Kita akan dukung sepenuhnya sanggar tari di Bintan. Bahkan mulai tahun depan sesuai intruksi Pak Wabup (Dalmasri Syam) tahun depan melalui Bappeda dan Disbudpora akan ada bantuan operasional dan pembinaan untuk sanggar tari se-Bintan," sebutnya.

Disparbud memiliki program pengelolaan keragaman budaya salah satunya dengan menggelar festival ini. Melalui festival ini juga merupakan usaha instansinya melestarikan dan mengembangkan budaya serta memberikan kesempatan kepada seniman tari daerah untuk memperluas kreatifitas dan wawasan di tingkat daerah, nasional sampai internasional.

"Kemudian juga sebagai sarana yang tepat untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang kebudayaan," ucapnya. 

(advetorial)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews