Kepri Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 46,99 M

Kepri Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 46,99 M

Pelepasan ekspor oleh Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Kementerian Pertanian RI bersama Balai Karantina Pertanian Batam, melepas ekspor komoditas pertanian berupa kakao dan kelapa bulat, Selasa (19/3/2019). Ekspor senilai Rp 46,99 M itu dengan negara tujuan Jerman, Amerika Serikat, Estonia, Vietnam, Meksiko dan Malaysia.

Pelepasan ekspor ini dilakukan di Dermaga Utara Pelabuhan Laut, Batu Ampar, Batam. Kegiatan tersebut adalah inisiasi dari Kementan lewat Badan Karantina Pertanian dengan programnya Agro Gemilang 2019.

Program ini bertujuan meningkatkan ekspor komoditas pertanian yang berbasis wilayah dan menambah jumlah eksportir di bidang pertanian.

"Ekspor ini harus kita ekspose, supaya masyarakat tau bahwa kita punya potensi, ini harus digarap," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil.

Kepala Barantan juga menekankan bahwa Kementan harus berkomitmen menjaga kualitas dan mendukung ekspor komoditas pertanian daerah, agar memenuhi persyaratan SPS (sanitary dan phytisanitary) negara tujuan agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.

“Kementan akan terus bersinergi dengan daerah untuk mendorong dan meningkatkan ekspor non migas terutama sektor pertanian. Nah lewat program Agro Gemilang ini tidak hanya itu, kita ingin ada peningkatan volume dan penambahan eksportir dan juga negara tujuan, agar nilai tambah ini bisa bermanfaat lebih banyak," kata Ali.

Suryo Irianto Putro, Kepala Karantina Pertanian Batam menambahkan bahwa, pada 2018 terdapat 49 komoditas asal Batam yang diekspor ke berbagai negara. Diantaranya ampas wangi, kakao, kelapa bulat, minyak sawit, rumput laut dan sarang walet.

Ada 20 negara mitra dagang diantaranya Amerika, Angola, Bangladesh, Belanda, Brazil, Tiongkok, Kamboja, Kanada, Mesir Jerman, Yordania, India, Korsel, Malaysia, Meksiko, Singapura, Tanzania dan Vietnam. Nilai total ekspor saat itu mencapai  Rp 19,32 triliun.

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan bahwa Batam cukup potensial.

Menurutnya, program tersebut perlu didorong. Pihaknya akan berjanji akan mengoptimalkan upaya yang ada melalui dinas dan lembaga penelitian agar hasil yang didapatkan petani bisa lebih optimal.

"Program ini perlu kita support, kita akan lakukan seoptimal mungkin supaya eksportir dan petani mendapat nilai tambah yang optimum selain juga jadi devisa untuk daerah," ucap Nurdin.

(ude)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews