Tanjungpinang - Ketua Umum DPD Partai Demokrat Kepri, Apri Sujadi kukuh mendukung calon presiden nomor urut 01 Jokowi-M'aruf. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan keputusan Partai Demokrat yang mendukung Prabowo-Sandi.

Sekretaris DPD Demokrat Kepri Huznizar Hood menegaskan, Demokrat Kepri tetap memilih calon nomor 02. Sementara keputusan beberapa kader termasuk Ketua DPD menurutnya lebih ke ranah pribadi. "Itu mungkin sikap pribadi, Demokrat tetap kosong dua," ujar Husnizar, Kamis (21/3/2019).

Huznizar mengatakan, langkah Apri bikin heboh Partai Demokrat bahkan sampai ke pengurus pusat. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Apri, bahwa Bupati Bintan itu siap bertanggung jawab dengan keputusan yang ia ambil. "Ya dia (Apri Sujadi) gentleman, kita lihat juga gentleman kita," katanya.

Huznizar melanjutkan, sebagai pengendali partai, kadernya di Provinsi Kepri tetap solid dengan fenomena beda dukungan. "Ya tetapi kalau ada milih kosong satu itu bersimpangan jalan," ujar Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kepri tersebut.

Ia menegaskan, berbelotnya beberapa kepala daerah dari kader Demokrat yang tidak sesuai dengan pilihan DPP pusat bukanlah strategi ataupun istilah dua rel. Huznizar menjelaskan dua rel dalam partai demokrat bukan kosong satu dan kosong dua, tetapi antara pemilihan legislatif (pileg) atau pilpres.

"Ya itu selama ini kader salah mengartikan dua rel, dua rel itu pileg atau pilpres, bukan kosong satu atau kosong dua," kata dia.

Ia melanjutkan, tentu dalam kondisi ini seperti arahan pengurus pusat Demoktrat kita lebih memilih pileg karena menilik ke parlemen threshold. "Itu yang dimaksud dua rel," tutur dia.

Menurut Huznizar, adanya beberapa kader yang berbelot adalah upaya menyelematkan diri masing-masing. "Itu namanya politik pelampung, selamatkan diri masing-masing," kata dia.

Beberapa hari belakangan beredar video Apri Sujadi mendukung capres nomor urut 01. Padahal ia sebagai Ketua DPD Demokrat Kepri yang mengusung calon 02.

Video sudah tersebar di media sosial, Apri dengan tegas mendukung Jokowi-Ma'ruf dua periode.

(tan)