Bintan - Selama sepekan, 53 hektare lahan di beberapa wilayah Kabupaten Bintan terbakar.

Dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Bintan pun sibuk memadamkan titik-titik api di beberapa lokasi.

Kasubag TU UPT Damkar Bintan Utara, Panyodi mengakui selama sepekan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah kerjanya sebanyak 14 titik lokasi. Mulai dari lahan yang bersemak dan hutan belukar hingga semak-semak dekat pemukiman warga.

"Akumulasi dari 14 titik kebakaran itu telah menghanguskan sekitar 43 hektare lahan. Semuanya tersebar di 3 kecamatan wilayah kerja kami," ujarnya, Jumat (8/3/2019).

Sebenarnya, kata Panyodi, lahan yang terbakar selama sepekan tersebut lebih luas dari itu. Hanya saja yang mampu ditanganinya cuma 14 titik lokasi.

Dari hasil penanganannya selama ini, dia mendapati kebakaran lahan masih disebabkan oleh faktor cuaca. Yaitu kondisi cuaca yang panas dan musim kemarau panjang disertai hembusan angin kencang.

"Jadi 14 titik itu kita tangani semua. Tapi ada beberapa musibah kebakaran yang terjadi secara bersamaan dan tidak dapat ditangani oleh personel yang ada," katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Kecamatan Toapaya, Nurwendi mengatakan selama sepekan musibah kebakaran lahan yang terjadi di wilayah kerjanya sebanyak 5 titik.

"Kejadiannya ada di 3 kecamatan. Mulai dari Teluk Bintan, Toapaya sampai Gunung Kijang," sebutnya.

Dari 5 titik kebakaran itu dapat diakumulasikan seluas 10 Ha lebih lahan yang ludes dilalap api. Namun kebakaran paling terbesar terjadi di Jalan Wisata Bahari, Batu 25, Kecamatan Toapaya tepatnya di depan Bhadra Resort.

Di lokasi tersebut hampir 8 Ha lahan yang terbakar. Bahkan untuk memadamkannya, pihak UPT Damkar Toapaya sempat kewalahan.

"Paling terbesar semalam, Kamis (7/3/2019). Kejadiannya di Batu 25 depan Bhadra Resort. Kami padamkan kobaran api disana dari jam 10.20 WIB sampai Jam 17.00 WIB," ucapnya.

(ary)