Lahan di Bintan Rentan Kebakaran Saat Musim Kemarau

Lahan di Bintan Rentan Kebakaran Saat Musim Kemarau

Kebakaran lahan di Bintan. (Foto: Afriadi/Batamnews)

Bintan - Selama 2 bulan ini, Kabupaten Bintan sedang dilanda kemarau panjang kemudian angin kencang. Akibatnya banyak tanaman-tanaman liar di lahan kosong maupun hutan yang tersebar di 10 kecamatan mengering.

Tanaman yang kering mudah tersulut api dan memicu kebakaran hutan yang besar seperti yang terjadi pada beberapa bulan ini.

Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan Bintan sangat berpotensi tinggi mengalami kebakaran hutan. Faktornya tidak hanya sekedar kemarau panjang dan angin kencang saja. Tetapi juga perilaku seseorang.

"Memang Bintan lagi dilanda musim kemarau panjang dengan derupan angin kencang. Jadi jagalah perilaku kita, jangan bakar sampah dan buang puntung rokok sembarangan. Karena ini pemicu utama kebakaran hutan," ujar Apri.

Bintan memiliki wilayah yang dominan dengan hutan. Bahkan pemukiman-pemukiman yang ada saat ini juga sangat dekat dengan hutan.

Saat ini kondisi tanaman-tanaman di hutan sudah banyak yang mengering akibat kemarau panjang. Diimbau masyarakat waspada dan siaga dengan kondisi tersebut.

"Masyarakat harus senantiasa waspada dan sama-sama saling bersinergi. Memang permasalahan ini tidak mudah diatasi, sebab faktor lingkungan merupakan rumusan yang sulit diprediksi," katanya.

Memang sangat banyak penyebab kebakaran hutan di Bintan. Tetapi setidaknya semua pihak bisa meminimalisirnya. Salah satunya dengan sigap dan cepat tanggap melaporkan jika mendapati peristiwa kebakaran.

Mulai saat ini, kata Apri, dia sudah mengintruksikan satgas damkar dan instansi terkait lainnya untuk siaga selama 24 jam.

"Saya sudah instruksikan pada instansi terkait untuk cepat tanggap laporan dari masyarakat. Tapi masyarakat juga diminta untuk cepat tanggap juga. Dan ingat jauhi hal-hal yang berhubungan dengan pembakaran dan segera melaporkan jika ada kebakaran hutan," katanya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews