Buka STQ Perdana Temiang Pesisir, Nizar: Bukan Cari Menang dan Kalah

Buka STQ Perdana Temiang Pesisir, Nizar: Bukan Cari Menang dan Kalah

Wabup Lingga, Muhammad Nizar membuka STQ perdana Kecamatan Temiang Pesisir (Foto:Humas Pemkab)

Lingga - Kecamatan Temiang Pesisir, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menggelar Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) perdana tahun 2019 di Desa Tajur Biru, Sabtu (2/3/2019). Kegiatan tersebut diikuti tiga desa yang ada di wilayah tersebut, dengan melibatkan 64 peserta.

Ketua LPTQ Temiang Pesisir, Muslim mengatakan, sebelum berlangsungnya STQ tingkat kecamatan, ketiga desa itu sebelumnya sudah melakukan seleksi tingkat desa pada bulan lalu.

"Alhamdulillah antusiasnya luar biasa. Untuk peserta pawai ta'ruf STQ kecamatan ini berjumlah 1.107 peserta. Mudah-mudahan kegiatannya berjalan lancar sampai penutupan," kata dia usai pembukaan kegiatan tersebut.

Sementara itu, Camat Temiang Pesisir, Abdul Khamar dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme peserta dan panitia kegiatan. Begitu juga rekan guru dan kepala sekolah serta kepala desa yang turut memeriahkan pembukaan STQ tersebut.

"Kami mohon kepada orang-orang tua kita bisa mensuport anak- anak agar bertumbuh kembang di tilawatil qur'an ini. Mari kita dorong anak-anak kita agar berprestasi di bidang Al-Qur'an, kalau bukan kita siapa lagi," ujarnya.

STQ ke-1 tingkat Kecamatan Temiang Pesisir yang di buka secara resmi oleh Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar dan diawali pemukulan beduk oleh Anggota DPRD Lingga Ahmad Nashirudin serta pembacaan qalam ilahi oleh Maratusholiha Nizar itu diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial belaka. Tapi menjadi ajang untuk mensyiarkan ajaran islam di tengah masyarakat.

"Sesuai tema besar yang di arahkan Pak Camat, dengan STQ ke-1 ini, mari kita gali potensi minat dan bakat menuju generasi yang unggul, cerdas dan berakhlakul kharimah. Mari kita wujudkan genari ar qur'ani, supaya kita tidak memfitnah, menghujat dan memberikan berita yang tidak benar," ucap Nizar.

Kemudian, ia juga mengajak dengan STQ tersebut, silaturahmi antar desa tetap terjaga. "Jadi tidak ada menang, tidak ada kalah dalam perlombaan. Karena, ini untuk mensyiarkan agama islam, kemudian juga mencari bibit yang unggul," katanya.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews