Sri Mulyani Kesal, Pengkritik Hanya Fokus di Hutang

Sri Mulyani Kesal, Pengkritik Hanya Fokus di Hutang

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani (Foto:CNBC)

Jakarta ‐ Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan selama ini para pengkritik selalu berfokus pada dampak negatif utang negara. Tapi mereka tidak memunculkan pemahaman terkait kondisi aset negara yang kini meningkat signifikan.

Padahal kata dia, informasi yang komprehensif penting untuk diketahui oleh masyarakat. "Yang dilihat utang terus, dan ketakutan sama utang. Aset kita yang naik tidak pernah dilihat," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (1/3/2019). 

Ia mengatakan, utang adalah salah satu instrumen pembiayaan yang sah lantaran telah diatur oleh Undang-undang. 

Ke depan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut meminta jajarannya untuk menyampaikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait keuangan negara secara komprehensif, termasuk, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, uang negara juga merupakan uang masyarakat. 

"Tujuannya masyarakat mempunyai rasa memiliki ini adalah negara, kedaulatan, kemerdekaan, dan uang kita. Jadi ini terserah kita mau desain seperti apa," katanya. 

Kementerian Keuangan mencatat total aset negara mencapai Rp5.728,49 triliun pada 2018. Aset tersebut terdiri dari Barang Milik Negara (BMN) yang tersebar di Kementerian/Lembaga (K/L). Jumlah itu melesat tiga kali lipat dari Rp1.538,18 triliun selama kurun waktu 2007-2018.

Pemerintah telah melakukan perhitungan kembali (revaluasi) terhadap 945.460 item BMN yang diperoleh sejak Indonesia merdeka hingga Desember 2015. Untuk aset yang diperoleh pada 2016 dan 2017, harga perolehan masih dianggap aktual.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews