Dilema Tarif Penerbangan, Boer Alimar: Pariwisata Kepri Bisa Hancur

Dilema Tarif Penerbangan, Boer Alimar: Pariwisata Kepri Bisa Hancur

Kadispar Kepri, Boer Alimar. (Foto: Yogi/Batamnews)

Tanjungpinang - Kebijakan bagasi berbayar dan naiknya harga tiket pesawat terus memperburuk keadaan pariwisata Provini Kepri. Pemerintah pusat segera diminta mengambil kebijakan terkait masalah tersebut. 

Kepada Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Boer Alimar mengatakan tingkat pembatalan bookingan di agen perjalanan mencapai 60 hingga 65 persen. 

"Begitu juga dengan industri oleh-oleh, tergerus hingga 30 persen setiap harinnya," kata Boer di Pulau Penyengat, Kamis (15/272019).

Begitu juga dengan tingkat okupansi perhotelan di Kepri menurun 30 persen. "Penerbangan mengalami penurunan seperti di Bandara International Hang Nadim Kota Batam," kata dia. 

Pihaknya sudah melaporkan kepada kementerian untuk memperhatikan polemik tersebut. 

"Kalau memang penyebabnya bahan bakar avtur, harga tiket mahal, pemerintah akan cari penyedia avtur yang lain, sedangkan masalah bagasi berbayar kita minta ditunda dulu," ujarnya. 

Jelas kondisi ini memperburuk keadaan pariwisata Kepri. Apalagi untuk wisatawan nusantara (wisnus). "Karena kita aksesnya memang menggunakan pesawat terbang untuk wisnus, karena kita ini (Kepri) pulau-pulau kan? Hal ini harus segera dibenahi, kalau tidak akan hancur, karena kita mengandalkan pariwisata," ujar dia. 

Polemik itu menjadi halangan Dinas Pariwisata Kepri untuk mencapai kunjungan wisatawan tahun ini yang cukup besar. 

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews