Desa Panggak Darat Buktikan Program Awe-Nizar di Sektor Pertanian Berhasil

Desa Panggak Darat Buktikan Program Awe-Nizar di Sektor Pertanian Berhasil

Kepala Desa Panggak Darat, Zulmafriza bersama staff desa dan warga Panggak Darat memperlihatkan beras hasil sawah tiga desa di Lingga di stand bazar (Foto:Ruzi/Batamnews)

Lingga - Memeriahkan tiga tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lingga, Alias Wello-Muhammad Nizar di Negeri Bunda Tanah Melayu, Pemerintah Desa Panggak Darat turut memeriahkan ekspos tiga tahun masa kepemimpinan tersebut dengan mendirikan stand bazar di Halaman Kantor Bupati Lingga.

Stand yang menghadap Gunung Daik tersebut bukan hanya sekedar hadir memeriahkan. Menariknya, stand ini menjual beras hasil sawah Desa Panggak Darat, Bukit Langkap dan Desa Resang, yang digabung satu.

Beras hasil sawah Desa Panggak Darat, Bukit Langkap dan Resang yang diberi label Cendera Mata 3 Tahun Awe-Nizar dijual di stand bazar Desa Panggak Darat (Foto:Ist/Batamnews)

Kepala Desa Panggak Darat, Zulmafriza mengatakan, kehadiran stand tersebut sebagai bukti bahwa program pertanian yang digaungkan Awe-Nizar, terutama di tiga desa tersebut berhasil. Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin jika semua itu dilakukan bersama dengan dukungan yang maksimal oleh pemerintah.

"Antusias masyarakat yang ingin merasakan beras hasil panen di Bumi Tanah Melayu sangat ramai sekali. Sampai-sampai kemarin malam kami membatasi pembelian per orang hanya boleh satu karung berat 5 kg dengan harga Rp60.000," kata dia kepada Batamnews.co.id, Kamis (14/2/2019).

Ia menjelaskan, pembatasan jumlah pembelian tersebut dilakukan agar masyarakat Lingga bisa merasakan beras lokal tersebut walau sedikit. Menurutnya, jika semua beras yang sudah dipaketkan itu dipajang pada stand tersebut, tidak menutup kemungkinan akan ludes sebelum malam penutupan bazar berakhir pada 18 Februari mendatang.

"Kemarin malam kami bawa 100 karung yang beratnya 5 kg, hanya sisa beberapa karung saja. Sekarang yang di Bukit Langkap sedang panen ada lebih kurang 1,5 ton dalam proses penjemuran dan penggilingan, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita sediakan untuk masyarakat," ujarnya.

Pengunjung antusias mengunjungi stand bazar Desa Panggak Darat di Halaman Kantor Bupati Lingga (Foto:Ist/Batamnews)

Pria yang akrab disapa Reja itu menjelaskan, keseluruhan jumlah beras dari hasil panen warga tiga desa tersebut mencapai 6-7 ton lebih. Tapi sebagian petani tidak menjual ke desa, melainkan untuk konsumsi sendiri atau dibagikan kepada sanak keluarga.

"Kami juga ada giling di stand gabahnya yang sudah disiapkan sekitar 1 ton. Ini kami lakukan untuk pengenalan proses jadinya beras dari padi. 1 ton gabah itu biasanya menjadi 600-700 kg beras. Kemarin malam saja banyak juga yang mau langsung beli siap digiling," ucapnya.

Ia mengaku, adapun jumlah beras yang sudah dipaketkan untuk dijual pada ekspos tiga tahun masa kepemimpinan Awe-Nizar itu berjumlah sekitar 600 karung. Per karung beratnya yakni 5 kg dan dihargai Rp60.000. Artinya, 1 kg beras tersebut seharga Rp12.000.

Maka, bagi yang penasaran ingin mencoba beras lokal asli Kabupaten Lingga, ayo mampir ke stand Desa Panggak Darat di Halaman Kantor Bupati Lingga, Daik. Stand ini buka dari sore hingga malam hari selama kegiatan syukuran tiga tahun Awe-Nizar itu berlangsung.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews