Menyusuri Empat Vihara Bersejarah di Tanjungpinang

Menyusuri Empat Vihara Bersejarah di Tanjungpinang

Warga Tionghoa memanjatkan doa di dalam vihara. (Foto: Johannes Saragih/batamnews)

Tanjungpinang - Tanjungpinang terkenal dengan berbagai peninggalan budaya, dari mulai Melayu, Tionghoa, dan lainnya. Salah satu bangunan bersejarah adalah sejumlah vihara terkenal di Kota Tanjungpinang. 

Pada hari Imlek 2019 ini, batamnews.co.id berkesempatan berkunjung ke beberapa vihara terkenal di Tanjungpinang. Beberapa vihara tersebut terkenal dengan sejarah dan bentuknya. 

Berikut empat vihara bersejarah di Tanjungpinang: 

1. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva 

Vihara ini cukup terkenal di Provinsi Kepri bahkan menjadi ikon objek wisata. Selain menjadi tempat sembahnya juga menjadi destinasti wisata karena di kawasan ini terdapat 1.000 patung. 

Patung-patung tersebut dijadikan objek berfoto ria bagi para pengunjung. Tidak hanya itu berberapa ornamen vihara sangat unik dan penuh dengan sejarah Tionghoa. 

Dijadikan objek wisata, Vihara Ksitigarbha Bodhisattva tidak hanya ramai ketika Imlek saja. Tetapi hari libur cukup padat. 

Tidak hanya dikunjungi orang Tionghoa tetapi juga dari berbagai etnis lainnya.

Karena dijadikan objek wisata, pengunjung yang datang harus membayar uang administrasi Rp5000 setiap orang. Vihara ini berada di atas bukit, sehingga pemandangan sekelilingnya rindang oleh perpohonan. 

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva berada di kawasan Senggarang, Provinsi Kepri. Dari pusat Kota Tanjungpinang berjarak sekitar 13 kilometer. 

Untuk mencari lokasi vihara, pengunjung bisa melalui Simpang Jalan Asia Afrika Km 14, Tanjungpinang. Bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau sewaan dengan durasi sekitar 20 menit dari pusat kota. 

2. Vihara Avalokitesvara Graha

Vihara satu ini merupakan terbesar se-Asia Tenggara. Bangunannya terlihat megah dan besar. 

Beberapa ornamen masih tampak baru. Didirikan sejak 2019, vihara ini suasananya seperti di Tiongkok asli. Beberapa orang bahkan mengujungi vihara ini untuk berakhir pekan.

Vihara Avalokitesvara Graha berada kurang lebih 14 km dari pusat kota Tanjungpinang. Vihara ini terletak di Kelurahan Air Raja, di sebelah kiri jalur lintas Tanjungpinang-Tanjung Uban, tepatnya di Batu 14.

Tidak hanya itu, vihara ini juga dijadikan sebagai tempat memperdalam ilmu agama, berguru dan belajar para bhiksu, sangha, dan guru baik yang datang dari daerah lokal maupun dari luar negeri seperti Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Vihara tidak hanya dijadikan tempat berkunjung wisatawan lokal tetapi juga wisatawan asing dari Malaysia, Singapura, maupun Thailand. Menurut wisatawan, jika mengunjungi vihara ini, maka mereka merasa sudah berada di negara-negara Asia Timur, khususnya Tiongkok. 

Tidak hanya ornamen dan suasana, di dalam bangunan utama Vihara Avalokitesvara Graha terdapat sebuah patung Dewi Kuan Yin Phu Sha dalam posisi duduk yang dinobatkan Museum Rekor Indonesia menjadi patung Dewi Kuan Yin terbesar yang ada di dalam ruangan. 

Tinggi patung itu mencapai 16,8 meter, terbuat dari tembaga dengan berat 40 ton, dan berlapis emas 22 karat. Dalam vihara ini, juga ditambahkan hiasan-hiasan dinding dan patung dewa-dewi setinggi kurang lebih 3,5 hingga 4 meter yang berdiri sejajar di kiri dan kanan ruangan menghadap patung Dewi Kuan Yin Phu Sha.

3. Vihara Dharma Sasana Tanjungpinang

Klenteng ini disebut sebagai vihara tertua di Tanjungpinang. Dibangun sekitar abad ke-18, semasa YMDR (Yang Dipertuan Muda Riau) II (Daeng Celak, 1728-1748).

Vihara ini menampilkan arsitektur kolonial dan ragam hias Cina dengan atap berbentuk pelana. Keberadaan klenteng ini merupakan bukti eksistensi warga Cina di daerah ini sejak zaman Kerajaan Riau dulu. 

Ketika disambangi Selasa (5/2/2019) vihara ini merupakan teramai di Tanjungpinang. Selain dikunjungi wisatawan, juga terdapat ratusan pedagang di kawasan tersebut.

Dibangun sekitar 200-300 tahun yang lalu oleh imigran dari Cina daratan pada abad ke-18 M, komplek vihara ini memiliki empat bangunan utama. 

Tiga diantaranya merupakan kelenteng dan merupakan bangunan awal, berada pada bagian depan kompleks menghadap ke laut.

Bangunan yang keempat berada di bagian belakang klenteng pada tanah lebih tinggi. Tiga bangunan klenteng pada bagian depan diperuntukkan bagi dewa-dewa Cina. 

Nama ketiga klenteng tersebut antara lain: klenteng Fu De Zheng Shen, dewa yang terdapat pada klenteng ini adalah Dewa Phe Kong yaitu dewa bagi keselamatan di daratan, dalam hal ini bagi wilayah Senggarang. 

Klenteng yang kedua adalah Tian Hou Sheng Mu, terdapat tiga buah dewa, berada di tengah adalah dewa Ma Chou yaitu dewa untuk keselamatan dalam perjalanan di laut, di kiri dan kanan adalah dewa Phe Kong dengan sebutan Lou Wei Sheng (berada di kanan diperuntukkan bagi keselamatan orang yang sudah mati) dan To Po Kong (di kiri diperuntukkan bagi keselamatan mereka yang di darat), yang ketiga adalah klenteng Yuan Tien Shang Di, di dalamnya juga terdapat dewa Phe Kong. 

Sedangkan bangunan pada bagian belakang diperuntukkan bagi Sang Buddha Amitabbha, merupakan bangunan baru. Kompleks Vihara Dharma Sasana terdiri dari 4 bangunan yang berupa 1 buah bangunan baru (Vihara Dharma Sasana) dan 3 buah bangunan lama (Klenteng Yuan Tiang Shang Di, Klenteng Fu De Zheng Shen, dan Klenteng Tian Hou Sheng Mu). 

Vihara Dharma Sasana didirikan tahun 1988, sedangkan 3 klenteng yang lama diperkirakan dibangun sekitar abad ke-18.

4.  Vihara Bahtra Sasana

Vihara ini dibangun pada tahun 1857, sehingga termasuk vihara tertua di dalam Kota Tanjungpinang. Vihara ini terletak di Jalan Merdeka atau berjarak sekitar lima menit berjalan kaki dari Pelabuhan Sri Bintan Pura.

Terletak di dekat pasar, vihara ini cukup terkenal. Bahkan setiap tahunnya di dekat vihara ini berlangsung acara panggung Imlek Tanjungpinang, termasuk tadi malam Senin (5/2/2019). 

Selain itu, di vihara ini terkenal dengan banyaknya burung merpati yang bermain di halaman dan sekitar vihara. Bahkan ada beberapa pengunjung yang memberikan makan burung mengabadikan momen ini dengan gerombolan burung-burung tersebut. 

Yogi Eka Sahputra
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews