Pakar PBB Selidiki Pembunuhan Wartawan Senior Khashoggi

Pakar PBB Selidiki Pembunuhan Wartawan Senior Khashoggi

Khashoggi (Foto:Reuters)

Geneva - Dunia jurnalistik sempat dihebohkan dengan pembunuhan wartawan senior Khashoggi di Turki. Kejadian ini menyita perhatian masyarakat dunia. Bagaimana tidak berita yang tersebar, wartawan tersebut dibantai dan dibunuh dengan keji.

Selain itu, kasus ini juga menyeret beberapa Pangeran Arab Saudi ke ranah hukum Internasional. Sekarang tengah dalam penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dilansir dari media Routers, London, United Kingdom (UK), Pelapor khusus PBB tentang eksekusi di luar hukum, ringkasan atau sewenang-wenang mengatakan, Kamis (24/1/2019), akan melakukan perjalanan ke Turki minggu depan untuk memimpin penyelidikan internasional independen tentang pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Khashoggi merupakan seorang mantan wartawan Washington Post dan kritikus Putra Mahkota Mohammed bin Salman, terbunuh dan dipotong-potong oleh agen Saudi di konsulatnya di Istanbul, Turki (2/10/2018) karena dituduh memprovokasi protes internasional.

Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, sudah waktunya untuk penyelidikan internasional dan bahwa Presiden Tayyip Erdogan telah memerintahkan persiapan yang harus dilakukan.

“Saya akan memimpin penyelidikan internasional independen mengenai pembunuhan jurnalis Saudi, Mr. Jamal Khashoggi, dimulai dengan kunjungan ke Turki dari 28 Januari hingga 3 Februari 2019,” kata penyelidik independen AS Agnes Callamard dalam email balasan kepada Reuters di Jenewa.

Callamard mengatakan, dia akan mengevaluasi keadaan kejahatan, dan sifat dan tingkat tanggung jawab negara bagian dan individu untuk pembunuhan.

"Temuan dan rekomendasi saya akan dilaporkan ke Dewan Hak Asasi Manusia di sesi Juni 2019," katanya.

Penyelidikan sedang dilakukan atas permintaannya dan tiga ahli akan menemaninya, dengan keahlian forensik di antaranya dan menolak menyebutkan nama mereka untuk saat ini.

Juru bicara penuntut umum Saudi mengatakan tahun lalu bahwa 21 orang Saudi ditahan sehubungan dengan kasus ini, 11 di antaranya telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan. Awal bulan ini jaksa mengatakan sedang mencari hukuman mati untuk lima dari 11 tersangka yang ditahan.

Callamard, seorang akademisi Perancis yang merupakan direktur inisiatif Kebebasan Berekspresi Global Columbia di Universitas Columbia di New York, melapor kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa dan memiliki mandat global untuk menyelidiki eksekusi.

(sya)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews