Sultan Abdullah Jadi Yang di-Pertuan Agong Malaysia yang Baru

Sultan Abdullah Jadi Yang di-Pertuan Agong Malaysia yang Baru

( Foto : www.thesundaily.my)

Kuala Lumpur - Sultan Abdullah (59), raja dari negara bagian Pahang, akan dilantik sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-16 pada 31 Januari 2019. Dengan begitu, Malaysia akan memiliki raja baru lebih awal karena sebelumnya Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V dari Kelantan mengundurkan diri pada awal tahun ini.

Alasan pengunduran diri tersebut tidak dijelaskan, tetapi sebelumnya tersiar kabar bahwa Muhammad V telah menikah dengan mantan ratu kecantikan Rusia, Oksana Vaevodina (25). Pernikahan itu dikabarkan berlangsung saat Muhammad V mengambil cuti untuk perawatan kesehatan selama dua bulan. 

Keputusan itu diambil oleh Konferensi Penguasa Malaysia yang saat ini dipimpin oleh Sultan Terengganu, Sultan Mizan Zainal Abidin.

Konferensi Penguasa Malaysia terdiri dari sembilan sultan dan empat gubernur dari negara bagian yang bukan kesultanan. Namun hanya sembilan sultan yang berhak memberikan suara untuk memilih raja baru.

The Straits Times mengabarkan, dari sembilan kesultanan, hanya Sultan Muhammad V dari Kelantan, yang tak menghadiri pemungutan suara tersebut.

Sultan Muhammad V seharusnya menduduki tahta Kerajaan Malaysia hingga 2021. Akan tetapi pada 6 Januari 2019, penguasa Kelantan yang berusia 49 tahun itu mendadak mengundurkan diri. Ia menjadi Raja Malaysia pertama yang mundur di tengah masa jabatan.

Dengan demikian Sultan Abdullah bakal menjalani pelantikan keduanya pada bulan ini. Sebelumnya, pada 15 Januari, ia baru dinobatkan sebagai raja keenam Pahang pada era modern (dimulai tahun 1882).

Penobatan yang terkesan mendadak tersebut diperkirakan sengaja dilakukan untuk mempersiapkan Abdullah menjadi Yang di-Pertuan Agong. Pasalnya, sang ayah, Sultan Ahmad Shah, sudah berusia 88 tahun dan sakit-sakitan.

Berdasarkan kesepakatan para penguasa di Malaysia, sejak 31 Agustus 1957 tahta raja diduduki bergantian oleh mereka dengan masa jabatan 5 tahun. Setelah Kelantan, memang giliran penguasa Pahang menjadi raja.

Abdullah, yang lahir 30 Juli 1959, adalah anak keempat dari delapan bersaudara, tetapi merupakan anak lelaki tertua.

Abdullah pernah mengetuai Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) periode 2014-17. Saat ini dia adalah anggota Dewan Pengawas non-Eksekutif FIFA (badan sepak bola dunia), anggota Dewan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Selain itu, Abdullah juga menjabat sebagai presiden Asosiasi Hoki Asia.

(sya)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews