Nelayan Teluk Keriting Keluhkan Tanda Proyek Jalan Lingkar di Tepi Laut

Nelayan Teluk Keriting Keluhkan Tanda Proyek Jalan Lingkar di Tepi Laut

Nelayan mengeluhkan tanda proyek pengerjaan yang dipasang di pinggir pantai untuk pembangunan jalan lingkar. (Foto: Yogi/Batamnews)

Tanjungpinang - Nelayan di kawasan Teluk Keriting, Tanjungpinang mengeluhkan proyek pembangunan jalan lingkar di kawasan mereka. Di tepi laut terpasang boya, atau tanda pengerjaan proyek.

Mereka mengeluhkan jika tidak bisa menangkap ikan maupun udang di sekitaran tepi pantai dengan keberadaan tanda tersebut. Jaring mereka kerap tersangkaut di di boya tersebut.

"Harga jaring itu bukan murah," kata Iskandar kepada Batamnews.co.id, Rabu (16/1/2019).

Iskandar dan beberapa orang nelayan lainnya mengaku kesulitan. Apalagi saat cuaca ekstrem, mereka tak bisa melaut ke tengah dan hanya mencari nafkah di tepi laut.  "Kita ke tengah tidak bisa, kalau melaut ditepi ini halangannya (boya)," kata Zakaria nelayan lain.

Meskipun sudah ada sosialisasi pengerjaan proyek jalan lingkar tersebut, namun  pemasangan boya tidak ada pemberitahuan kepada nelayan.

"Kalau diberitahu kita kan bisa mengarahkan, atau minta jalan terbaiklah," katanya.

Bahkan beberapa nelayan ini sempat ingin membongkar boya tersebut. Namun boya dipasang mengunakan alat khusus.  "Kalau bisa sudah kami bongkar," ujar Zakaria.

Boya tersebut dipasang sudah hampir 10 hari. Para nelayan sudah mengadu kepada pihak proyek. Tetapi belum ada tangapan.

Para nelayan hanya meminta boya tersebut dipindahkan agak lebih jauh ke tengah laut, agar mereka bisa menangkap ikan maupun udang di tepian. "Paling tidak digeser 100 meter lah ke tengah," kata Iskandar.

Ketua RW 15 Teluk Keriting Abdullah Ibrahim mengatakan, akan membicarakan masalah boya tersebut kepada pemda maupun perusahaan proyek jalan lingkar tersebut. "Kita akan segera komunikasikan dengan pihak terkait," katanya.

Jalan Lingkar merupakan proyek Pemerintah Provinsi Kepri. Teluk keriting salah satu kawasan yang terkena dampak proses pembangunan.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews