IMM Pertanyakan Keseriusan Awe-Nizar Membangun Lingga

IMM Pertanyakan Keseriusan Awe-Nizar Membangun Lingga

Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar (kiri) dan Bupati Lingga, Alias Wello (Kanan) (Foto:ist)

Lingga - Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Lingga, Rasyid Maulana menilai Bupati dan Wakil Bupati Lingga belum serius membangun Negeri Bunda Tanah Melayu. Hal itu dilihat dari visi dan misi yang belum terwujud di masa tiga tahun kepemimpinan Alias Wello dan Muhammad Nizar.

Menurut Rasyid, sebenarnya visi dan misi merupakan gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang akan dilakukan selama waktu yang ditentukan. Dalam visi misi Bupati dan Wakil Bupati Lingga menyebutkan, ingin menjadikan Lingga sebagai pusat sumber daya kelautan menuju masyarakat maju, sejahtera, agamis dan berbudaya.

"Tapi saya melihat kinerja pemerintah sampai dengan hari ini tidak sedikitpun menggambarkan upaya untuk mensukseskan visi dan misi mereka," kata dia kepada Batamnews.co.id, Selasa (15/1/2019).

Padahal menurutnya, makna dari visi yang mengatakan pusat sumber daya kelautan yakni kekayaan sumber daya kelautan di wilayah Lingga menjadi modal pembagunan yang akan dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Sehingga mampu berkembang dan menjadikan Lingga sebagai pusat sumber daya kelautan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Kemudian apa yang menjadi alasan Pemkab Lingga membangun sumber daya pertanian di wilayah yang dikelilingi oleh kekayaan sumber daya kelautan. Dengan ringan tangan pemerintah menebang hutan untuk membagun pertanian ditengah kekayaan laut yang tidak pernah mereka perhatikan," ujarnya.

Lanjut dia, dalam visi yang mengatakan masyarakat maju dan sejahtera juga terkandung makna bahwa pembangunan daerah dan masyarakat juga mengarah ke depan menuju ke kondisi lebih baik dan seluruh pencapaian pembagunan diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, ia melihat seluruh pembangunan selama ini terutama persawahan di tengah kekayaan laut tidak sedikitpun mengarah kepada kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. "Satu pertanyaan mendasar, sudah seberapa banyakkah masyarakat dapat menikmati beras hasil sawah di Kabupaten Lingga?," tanya Rasyid.

Menurutnya, Pemkab Lingga bukan hanya tidak serius untuk mewujudkan visi dan misinya, akan tetapi melalaikan banyak program yang tertuang didalam Rancangan Pembagunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lingga 2016-2021.

Dalam RPJMD tersebut tertuang program pembagunan jalan dan jembatan, program peningkatan jalan dan jembatan, program rehabilitas/pemeliharaan jalan dan jembatan. Namun, semua itu hanya mimpi yang ditulis tanpa dijalankan.

"Kita bisa melihat faktanya dengan mata telanjang, masih banyak jalan dan jembatan yang tidak layak untuk digunakan oleh manusia disepanjang jalan Kecamatan Lingga Utara dan Kecamatan Lingga," kata dia.

Dengan demikian, sebagai putra daerah asli Kabupaten Lingga, ia meminta dan mendesak Pemkab Lingga untuk kembali ke jalur (Jalan lurus), serta serius untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dirancang. Kemudian mengevaluasi kembali pengembagan persawahan ditengah kekayaan sumber daya laut yang melimpah agar tidak terkesan sarat kepentingan.

Selanjutnya, menjalankan seluruh program yang telah dituliskan dalam RPJMD Lingga 2016-2021. Agar visi dan misi tersebut tidak hanya menjadi sekedar rancangan dan agar program tersebut tidak hanya menjadi sekedar tulisan.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews