Update Korban Tsunami Selat Sunda: 429 Orang Meninggal, 154 Hilang

Update Korban Tsunami Selat Sunda: 429 Orang Meninggal, 154 Hilang

Bangunan rata dengan tanah akibat terjangan tsunami di Pantai Anyer. (Foto: BNPB).

Jakarta - Musibah tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam yang meluluhlantakkan sejumlah wilayah Banten, Jawa Barat dan Lampung menyisakan duka mendalam. Jumlah korban tewas dan hilang terus bertambah.

Hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah korban tewas mencapai 429 orang.

"429 orang meninggal, 1.485 luka-luka, 154 hilang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dilansir Liputan 6.

Sutopo juga menyampaikan, 16.082 orang mengungsi akibat tsunami. Korban meninggal terdapat di wilayah Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.

Sutopo menyatakan, dari data terbaru akibat tsunami disebutkan 882 unit rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan empat rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.

Sementara itu, TNI mengerahkan kapal untuk membantu pencarian korban tsunami di Selat Sunda. Penyisiran dilakukan dari wilayah Carita sampai dengan wilayah Sumur bagian selatan, Banten.

"KRI Torani menyisir wilayah laut dari Labuhan sampai dengan Sumur bagian selatan, untuk menyisir sepanjang pantai untuk menemukan kemungkinan korban yang berada di laut," ujar Kapendam III Siliwangi Kolonel Arh Hasto Respatyo.

Tak hanya KRI Torani, TNI Angkatan Laut juga mengerahkan kapal KAL Sanca-815 dari Lantamal III Jakarta, dan dua KAL lainnya dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten, serta prajurit untuk membantu penanganan korban tsunami Selat Sunda, Minggu 23 Desember 2018.

TNI AL juga mempersiapkan KRI Teluk Cirebon-543 untuk dikerahkan ke lokasi bencana. Hal tersebut disampaikan Kadispenal Laksamana Pertama TNI Mohammad Zaenal dalam siaran pers.

"TNI AL mengerahkan sejumlah kapal dan prajurit ke lokasi terdampak tsunami sebagai reaksi awal penanggulangan bencana tersebut," kata dia seperti dilansir Antara.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews