Habit Training : Sebuah Latihan Kebiasaan Baik

Habit Training : Sebuah Latihan Kebiasaan Baik

Sagala Riana Bakkara (Foto : Batamnews)

Pendidikan pada hakikatnya adalah formasi kebiasaan-kebiasaan. Menurut Charlotte Mason, habit training berangkat dari kenyataan bahwa manusia adalah mahluk yang terbentuk oleh kebiasaan dan pembiasaan. 

Kita cenderung memikirkan perkara yang sudah biasa kita pikirkan, melakukan yang sudah biasa kita lakukan. Hal-hal yang kita kerjakan berulang-ulang meninggalkan semacam kesan substansi otak kita dan kesan ini, makin dalam terpatri, membuat kita makin mudah melakukan sesuatu yang kita ulang-ulang itu dikali berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan baik bukan hanya harus diteladankan, tetapi juga dilatihkan kepada anak-anak. 

“taburlah tindakan, tuailah kebiasaan, taburlah kebiasaan, tuailah karakter, taburlah karakter, tuailah nasib” (vol 2 hlm 124)

Dalam membentuk perilaku dan kebiasaan baik, tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru disekolah selaku pendidik. Melainkan adalah tanggungjawab terbesar kita, para orangtua untuk membentuknya. Didiklah anak dalam kebiasaan-kebiasaan yang benar maka hidupnya ketika dewasa akan melaju dijalur itu. Sesekali, dia tentu saja masiih akan harus memilih antara mana yang prioritas tertinggi dan mana yang lebih rendah, mana pilihan terbaik dan mana yang kurang baik. 

Namun, semua urusan-urusan moral kehidupan yang lebih sederhana telah menjadi kebiasaan baginya. Dia telah dibesarkan menjadi seseorang yang sopan, gesit, tepat waktu, rapi, penuh pertimbangan dan dia mempraktikkan kebajikan-kebajikan tanpa berpikir lagi. Jauh lebih mudah melakukan apa yang sudah kita biasa kerjakan ketimbang mengawali satu jalur perilaku yang baru (vol 2 hlm 124). 

Setiap hari, setiap jam orangtua sedang membentuk kebiasaan-kebiasaan dalam diri anak-anak mereka, entah secara pasif ataupun aktif, yang akan menentukan seperti apa karakter dan perilaku mereka (vol 1 hlm 118). Membentuk kebiasaan anak secara pasif kita lakukan lewat teladan kehidupan kita sehari-hari, sementar membentuk secara aktif kita kerjakan lewat disiplin. 

Education is disicpline, formula ini berarti orangtua dengan sengaja menanamkan kebiasaan-kebiasaan sebagai landasan karakter masa depan anaknya secara teratur (regularly), terencana (purposefully) dan bertahap (methodologically). Teratur berarti terus, menerus,rutin tanpa jeda. Kebiasaan harus dibentuk praktik dan latihan dalam jangka waktu tertentu.

Terencana berarti orangtua tahu persis kebiasaan baik apa saja yang mereka ingin ajarkan pada anak-anak supaya terwujud watak luhur yang dicita-citakan. Untuk mengaktualisasi setiap potensi baik yang ada dalam diri anak, Charlotte memaparkan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang paling mendasar untuk dilatikan adalah kebiasaan memperhatikan (habit of attention) dan kebiasaan respek serta mematuhi otoritas (habit of obidience). 

Proses pembelajaran tidak akan efektif jika daya perhatian anak buruk. Kebiasaan-kebiasaan lain yang juga dianjurkan untuk dilatihkan kepada setiap anak adalah kejujuran, mengerjakan sesuatu dengan baik, integritas, inisiatif, pengendalian diri dan lain sebagainya. Bagaimana habit training yang  sesungguhnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Habit training bukan indoktrinasi, sehingga kita tidak boleh memprogramnya dengan sesuka hati.  

Karena habit training adalah upaya mendidik yang realistis, bahwa pendidikan tidak bebas nilai. Karakter macam apa yang terbentuk dalam diri anak dan kita sebagai orangtua yang bertanggungjawab secara moral atasnya. Demikian yang diungkapkan Charlotte. 

Jika selama ini kita abai melatih kebiasaan-kebiasaan baik pada anak, maka sudah saatnya orangtua bergegas untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baru yang berkebaikan sebagai ganti dari kebiasaan buruk yang terlanjur dikembangkan. 

Manfaat habit training akan dinikmati oleh anak sekaligus oleh orangtua. “ibu yang mau bersusah payah memberkati anaknya dengan kebiasaan-kebiasaan baik akan menjamin bagi dirinya sendiri hari-hari yang mulus dan menyenangkan; sementara ibu yang membiarkan kebiasaan-kebiasaan tumbuh liar akan memperoleh hari-hari melelahkan berisi perselisiihan tanpa akhir dengan anak-anaknya. (vol 1 hlm 136). 

Kebiasaan baik adlah modal yang lebih berharga dibanding uang atau apapun juga bagi anak seumur hidupnya.  Jika anak memperoleh habit training yang tepat, secara bertahap akan akan makin mampu mengendalikan keinginan-keinginannya. 

Dan hasil dari penerapan kebiasaan-kebiasaan yang baik, akan melahirkan setiap anak yang tahu persis jati diri dan tujuan hidup mereka. Serta mereka mampu menjalani kehidupan dengan berdisiplin pula, dan siap menerima tanggungjawab terbesar dalam kehidupan mereka, menjadi seniman atas diri dan hidup mereka sendiri. 

Salam semangat!

Sumber: Buku Cinta yang berpikir Charlotte Mason, Ellen Kristie
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews