Berbelanja dengan Uang Keton di Pasar Warisan Pulau Penyengat

Berbelanja dengan Uang Keton di Pasar Warisan Pulau Penyengat

Salah satu stand kuliner di Pasar Warisan di Pulau Penyengat dengan list menu dan harga uang keton. (Foto: Afriadi/Batamnews)

Tanjungpinang -  Pulau Penyengat merupakan salah satu obyek wisata di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah. Diantaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang konon dibuat dengan bahan putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.

Kini di pulau ini juga terdapat ikon pariwisata baru, yaitu pasar warisan. Pasar warisan ini menawarkan berbagai kuliner nusantara. 

Pasar warisan ini terletak di Bukit Kursi Pulau Penyengat sekitar 300 meter dari pelabuhan. Pasar warisan ini memiliki keunikan tersendiri. Di sana, alat tukar bukan berupa uang rupiah melainkan uang keton yang terbuat dari ukiran kayu. 

Uang keton ini merupakan sebagai alat tukar pada zaman kerajaan Melayu. Para pengunjung bisa menukarkan uang rupiah ke duit Keton untuk membeli makanan, barang atau souvenir.

"Pada zaman kerajaan dulu alat tukar nya duit keton yang berbentuk koin dan terbuat dari timah," kata ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kota Tanjungpinang, Raja Farul, Minggu (2/11/2018).

Ia mengatakan, kehadiran pasar warisan ini dapat melestarikan budaya dari aspek kuliner dan seni. Selain itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pulau Penyengat.  

"Tak hanya kuliner saja, ada juga permainan rakyat seperti pedang yang terbuat dari daun kelapa," katanya.

Ia melanjutkan, setelah merapikan pasar warisan, ke depannya pihaknya menggagas warisan kesenian. Jadi, selain berbelanja para pengunjung pasar warisan juga dapat belajar tentang kesenian.

"Saat ini ada sekitar 20 aneka makan dan minuman, seperti air raja atau air buah dohot, air laksamana, kue lopis, sagon bakar, lempeng sagu asam pedas dan lainnya," ujarnya.

Ia berharap kedepannya para penjual makanan dan minuman tak lagi menggunakan kemasan terbuat dari plastik.

"Kita mencoba mengurangi sampah plastik, coba mengantikan kemasan ramah lingkungan," sebutnya.

Saat ini pasar warisan hanya buka setiap hari minggu saja.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews