Batam - Provinsi Kepulauan Riau menempati urutan ke-8 sebagai provinsi dengan pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) terbanyak se-Indonesia. Tercatat ada 7.902 kasus HIV di Kepri

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Batam, Pieter P Pureklolong mengungkapkan, angka itu merupakan akumulasi pengidap HIV dari tahun 1992 hingga Oktober 2018.

"Itu jumlah di Kepri. Kalau untuk Batam ada 6.359 kasus," katta Pieter, Sabtu (1/12/2018).

Untuk kasus Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), Pieter menyebut ada 2.380 orang dan yang meninggal dunia 745 orang. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 kasus HIV per propinsi, membuat Kepulauan Riau (Kepri) berada pada urutan ke-delapan dengan kasus HIV terbanyak, ada 7.902 kasus. Sebanyak 60 persen kasus tersebut berasal dari Kota Batam, sisanya 40 persen tersebar di kabupaten/kota lain di Kepri. 

"Padahal tahun 2016, Kepri masih pada urutan ke 11," ujar Pieter.

Komisi Penanggulangan AIDS mencatat dalam 4 tahun terakhir sejak tahun 2016 ada 10.033 orang yang menjalani tes HIV dan 641 orang diantaranya positif HIV.

Pada tahun 2017 ada 13.110 orang dan 694 orang diantaranya positif, tahun 2017 terjadi peningkatan cukup siginifikan ada 20.392 orang dan 768 orang positif. Terakhir sampai Oktober 2018 ada 13.871 orang dan 587 diantaranya positif. 

"Namun 587 orang tersebut, belum termasuk data dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, biasanya dari rumah sakit tersebut penyumbang terbesar (data penderita HIV/AIDS)," kata Pieter.

Menurut Pieter tingginya angka yang menjalani tes HIV ini karena keasadaran masyarakat, karena cukup banyak yang sudah menyadari pencegahan dini terhadap HIV. Para penderita HIV juga masih punya kesempatan untuk tidak terkena AIDS. 

"Karena orang yang terkena HIV jika segera ditangani maka kecil kemungkinan terkena AIDS," kata Pieter. 

(ret)