LGBT Merajalela, HIV/AIDS Mengancam Batam

LGBT Merajalela, HIV/AIDS Mengancam Batam

Ilustrasi.

Batam - DPRD Kota Batam memprioritaskan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penanggulangan HIV/AIDS dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) tahun 2019 mendatang. 

Ranperda ini dibuat untuk mencegah dan memberikan sanksi terhadap penyebaran virus tersebut, termasuk juga terkait aktivitas komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). 

Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Batam Sukaryo mengatakan, usulan Ranperda itu merupakan usulan atau inisiasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, dan langsung ditanggapi positif oleh DPRD Kota Batam.

Sementara ini berdasarkan data dari Dinkes Kota Batam, ada sekitar 10 ribuan penderita HIV/AIDS.

“Data itu baru yang ketahuan, bagaimana yang belum terdata, dari data tersebut, yang paling rentan terkena HIV/AIDS yaitu kaum LGBT," kata Sukaryo di DPRD Batam, Kamis (1/11/2018).

Dalam Ranperda ini, akan mengatur tempat hiburan malam. Kemudian juga tahapan sosialisasi bahaya dari penyakit tersebut terhadap semua elemen masyarakat. Semua pihak digandeng, mulai yang terkecil seperti keluarga, RT, RW, lurah hingga instansi yang ada di pemerintahan. 

"Karena ini sudah bahaya. Inikan sebuah fenomena gunung es. Yang kita tahu karena mereka melapor dan dirawat. Lalu bagaimana yang tidak melapor. Jangan-jangan generasi kita sudah banyak yang kena HIV/AIDS," jelasnya. 

Mengenai LGBT, Sukaryo menambahkan bahwa Kota Batam merupakan salah satu kota dengan penyebaran HIV/AIDS paling tinggi di Indonesia. Karena realita tersebut, Ranperda ini menjadi salah satu bentuk pencegahan penyebaran dari LGBT ini. 

“Kita tidak tahu jumlah sebenarnya berapa, ini untuk masa depan anak-anak kita nantinya,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, kasus HIV/AIDS di Batam terus meningkat. Karena penularan dan penyebarannya sangat cepat dan meluas tanpa mengenal usia, status sosial serta batas wilayah.  “Batam merupakan wilayah dengan tingkat epidemic HIV/AIDS  yang sudah menjadi daerah concentrat edepide miclevel. Kasus HIV/AIDS berdasarkan umur yakni, 549 orang yang berumur 25-49 tahun. Umur 20-24 tahun sebanyak 76 orang dan 40 orang berumur di atas 50 tahun,” ujar Didi. 

Sedangkan Tahun 2016, ada 694 orang terkena HIV, 304 orang terkena AIDS dan 82 orang meninggal dunia. Penderita HIV terbanyak bekerja sebagai karyawan atau buruh pabrik.“Kondisi ini merupakan ancaman serius bagi kondisi perekonomian di Batam," katanya. 

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews