Batam - Calon investor asal Mesir kewalahan menunggu kepastian lahan dari BP Batam. Mereka mengaku mendapat respons lambat. 

Investor Mesir tersebut berencana akan mendirikan fabrikasi alat bertekanan tinggi. Lahan mereka butuhkan sekitar lima hektare. 

Permintaan lahan tersebut sudah dilayangkan sejak September 2018, namun sampai saat ini belum ada kepastian dari BP Batam.

Managing Partner KJA Tigor & Victor Ang, Mortigor Afrizal Purba sebagai konsultan investor mengatakan, sebelumnya BP Batam memberikan pilihan di kawasan Industri. Tetapi pihak investor asal Mesir tersebut tidak mau di kawasan indusrti. 

"Ketika saya tanya ke bagian informasi, kata mereka lagi sibuk," ujar Mortigor Afrizal Purba 

Menurut mereka biaya dikawasan industri lebih mahal dari pada lahan yang diberikan langsung BP Batam. "Kalau lahan kawasan industri bisa Rp. 800 ribu per meter, sedangkan lahan diberikan langsung dari BP, hanya Rp. 500 ribu, begitulah perbandigannya," katanya. 

Sehingga, investor meminta lahan langsung dari BP Batam, bukan kawasan industri. "Tetapi sampai saat ini belum direspon BP, ya kalau tidak ada mereka cari tempat lain," katanya. 

Bahkan beberapa kesempatan acara BP Batam. Tigor datang untuk menanya perihal masalah tersebut. Tetap sama, tidak ada respon dari BP Batam.

(tan)