Premier League Tolak Proposal Kebijakan Pemangkasan Kuota Pemain Asing

Premier League Tolak Proposal Kebijakan Pemangkasan Kuota Pemain Asing

London - Premier League adalah liga kosmopolitan. Nama besarnya menjadikan kompetisi ini tak hanya memiliki nilai jual tinggi, tapi juga ramai didatangi oleh para pelakon sepak bola dari berbagai negara. 

Menurut data The Guardian yang dirilis pada 2002, pada musim 1992/93, jumlah pemain asing di Premier League hanya 37 orang. Dari sana, menurut penelitian BBC Sport, hanya 13 orang yang terlibat di dalam 11 pertandingan perdana Premier League. Adapun, 'pemain asing' dalam konteks ini berarti mereka tidak berasal dari Britania atau Irlandia.

Awal musim 2017/18 lalu, ada 304 pemain asing yang terdaftar di skuat utama. Dari situ saja sudah terlihat bahwa ada kenaikan sebesar 820% dari segi jumlah pemain asing di Premier League. Tentu saja jumlah tersebut bertambah pada musim 2018/19 mengingat aktifnya klub-klub Premier League di bursa transfer.

Fenomena seperti ini ternyata melahirkan kekhawatiran Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Pertengahan November 2018, FA menawarkan kebijakan pemangkasan pemain asing di Premier League. FA berniat memangkas jumlah pemain asing di setiap klub yang semula 17 menjadi 13. 

Tujuannya mulia, demi pengembangan bakat-bakat lokal Inggris. Bila melihat jauh ke depan, maka kebijakan ini punya potensi yang menguntungkan bagi Timnas Inggris. Hanya, rencana ini bukan soal pengembangan talenta lokal melulu, tapi juga berkorelasi dengan Brexit, gerakan pencabutan Britania Raya dari Uni Eropa.  

Walau memegang otoritas tertinggi di ranah sepak bola Inggris, FA tidak dapat memutuskan kebijakan ini secara sepihak. Mereka membutuhkan persetujuan Premier League dan klub-klub yang berlaga di dalamnya. 

Alih-alih gayung bersambut, proposal kebijakan ini justru ditolak oleh Premier League. Lewat pernyataan di laman resminya, Premier League menegaskan bahwa mereka tidak dapat menemukan impak positif seandainya kebijakan ini diberlakukan.

"Kami mengoperasikan regulasi yang mengatur jumlah pemain asing di tim senior tiap klub. Kami juga bekerja sama dengan setiap klub untuk mengoperasikan sistem pengembangan pemain terbaik sehingga dapat berkontribusi di setiap jenjang yang ada di Timnas Inggris," demikian bunyi pernyataan resmi tersebut.

"Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya pemain keluaran akademi klub-klub Premier League yang masuk dalam skuat juara Piala Dunia U-17 dan U20, begitu pula di level Timnas senior yang mencapai semifinal Piala Dunia 2018. Hingga saat ini, kami tidak menemukan bukti bahwa pengurangan kuota pemain asing akan memberikan dampak positif untuk Timnas."

"Kami menjajaki persoalan ini demi kepentingan sepak bola Inggris secara keseluruhan. Kami juga telah berdiskusi dengan EFL (Liga Sepak Bola Inggris) dan Liga Sepak Bola Skotlandia, yang mana keduanya setuju bahwa Brexit tidak boleh digunakan untuk melemahkan skuat tim-tim sepak bola Inggris ataupun merusak kemampuan klub dalam mengontrak pemain-pemain asing. Bersama EFL dan Liga Skotlandia, kami juga menyadari bahwa sistem pengembangan pemain-pemain muda Inggris perlu ditingkatkan. Berangkat dari sini, kami berkomitmen untuk ikut menemukan cara paling tepat demi mencapai tujuan ini," bunyi pernyataan Premier League.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews