DPRD Sinyalir Politisasi Sembako Murah, Amsakar: Tak Usah Khawatir

DPRD Sinyalir Politisasi Sembako Murah, Amsakar: Tak Usah Khawatir

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Batam - DPRD Batam mensinyalir bazar sembako murah dijadikan ajang tebar pesona oleh oknum caleg. Legislatif meminta pasar murah itu dihentikan sementara hingg Pemilu 2019 usai.

Sinyalemen itu mendapat tanggapan dari Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Menurut dia, DPRD Batam tak perlu khawatir karena bazar sembako murah diawasi banyak pihak.

"Ada kekhawatiran politisasi sembako tak usahlah sampai sejauh itu. Toh kita di lapangan adik-adik (para wartawan) biasa juga hadir jadi bisa mengawasi," ujar Amsakar yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Kota Batam, Jumat (9/11/2018).

Ia melanjutkan seluruh masyarakat dan pihak lainnya bisa mengawasi jalannya pembagian sembako murah tersebut. Ada atau tidak pihaknya berkampanye pilih partai A atau pilih orang si A.

"Kebijakan pembagian sembako ini diambil di hari biasa, tidak menjelang hari besar. Tujuannya untuk menekan angka kemiskinan, menjaga daya beli masyarakat, mengintervensi terhadap harga pasar, dan mengendalikan inflasi. Alhamdulilah sekarang inflasi kita kan terkendali," jelasnya.

Ia juga telah mendengar usulan-usalan tersebut langsung dari para anggota dewan pada saat sidang paripurna, Kamis (8/11/2018). Namun ia tak bisa menjawab langsung.

"Memang ketua-ketua fraksi sudah menyampaikan hal ini kepada saya waktu sidang paripurna kemarin. Ini kan sidang paripurna jadi mana ada unsur tanya jawab secara langsung," katanya.

Amsakar menambahkan para anggota dewan sebelumnya juga sudah menyampaikan bazar sembako dilakukan menjelang hari-hari besar keagamaan sudah disampaikan di pidato Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batam.

"Kalau soal pembayaran Rp 50 ribu per paket itu sudah teknisnya," katanya.

Setiap tahunnya kegiatan bazar sembako murah ini dianggarkan Rp 7,6 miliar dari APBD. Namun masyarakat masih membayar Rp 50 ribu setiap paket.

Baca: Ajang Oknum Caleg Tebar Pesona, DPRD Batam: Setop Bazar Sembako Murah

Dewan juga meminta Pemerintah Kota Batam untuk menjelaskan dana hasil penjualan sembako murah. 

"Masyarakat membayar Rp 50 ribu per paketnya. Padahal sudah dianggarkan. Pengembalian dari uang Rp 50 ribu per paket, kemana?," ujar Anggota Banggar DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho, Rabu (7/11) lalu.

Hal lain yang juga menjadi sorotan dewan yaitu pembagian sembako murah. Selama ini dinilai, pembagian tidak jelas, karena ada satu RT hanya dapat 5 kupon. Dan seharusnya pembagian melalui Lurah, baru RT/RW. 

"Kalau dianggarkan, 2 ribu paket per kelurahan, masa ada RT yang hanya dapat lima kupon. Banyak masyarakat yang mengadu kepada kami,” ungkap Udin.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews