Pemko Batam Serahkan Bantuan Gempa Lombok Rp1,02 M

Pemko Batam Serahkan Bantuan Gempa Lombok Rp1,02 M

Penyerahan bantuan secara simbolis bagi korban gempa di Lombok dari Pemko Batam.

Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyerahkan bantuan Batam peduli gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyerahan bantuan dilakukan Asisten Administrasi Umum Pemko Batam, Firmansyah. Bantuan dari masyarakat Batam itu, diserahkan senilai Rp1.024.966.100‎, di kantor Gubernur NTB, Mataram.

Bantuan itu diterima Wakil Gubernur NTB Hj Siti Rohmi Djalilah, Selasa (23/10). Menurut Firman, bantuan senilai sekitar Rp1,02 miliar itu, bersumber dari gerakan peduli Lombok sebesar Rp824.966.100 dan. Selain itu, ada dari Kementrian Agama Kota Batam, sebanyak Rp200 juta.

"Ada juga Rp260 juta dalam bentuk pembagunan satu masjid dan empat ruang kelas di pesantren di Gunung Sari Lombok Barat," beber dia.

Selain Firman, pada kesempatan itu, ‎ikut serta, perwakilan Kementrian Agama Kota Batam, H Sarbaini,  Ketua MUI Batam KH Usman Ahmad, Lembaga Amil Zakat (LAZ)  Batam, Ustad  Sarifudin  dan Tagana Batam.‎ 

‎"Bantuan ini merupakan hasil  kegiatan Batam Peduli Lombok yang digagas pak Wali Kota Batam HM Rudi. Bantuan digalang dari kotak di jalan, OPD, sekolah serta elemen masyarakat Batam," beber Firman.‎

Dikatakan Firman, bantuan itu wujud kepedulian dan empati terhadap warga Lombok yang tertimpa bencana gempa beberapa waktu lalu. Dimana, bantuan ini dibawa langsung dan serahkan dalam bentuk cek dan dilengkapi berita acara. Distribusi bantuan sendiri akan dilakukan Pemerintah Provinsi NTB, ke kabupaten/kota, yang terdampak gempa. 

"Kami yakin, Pemprov lebih memahami daerah-daerah yang akan di bantu," imbuh Firman. ‎

Saat menerima bantuna itu, Wagub NTB Hj Siti Rohmi menyampaikan terima kasih atas nama masyarakat NTB. Dijelaskannya, gempa di wilayahnya masih sering terjadi. Bahkan, dari Juli sampai saat ini, NTB di guncang gempa lebih dari 2.000 kali.

"Dan yang besar, Agustus kemarin. Itu yang terdampak pada kerusakan bangunan, baik milik masyarakat atau fasilitas umum," bebernya. 

Diakui, di Pulau Lombok, seluruh kabupaten/kota terkena dampak dan di Pulau Sumbawa. Utamanya di Sumbawa dan Sumbawa besar. Dimana, tercatat 200 ribu bangunan rusak dan saat ini telah diverifikasi pemerintah kabupaten/kota sebanyak 80 ribu rumah masyarakat rusak berat.

"Selain itu, kerusakan di fasilitas umum. Seperti sekolah,  rumah sakit, pesantren dan lain sebagainya," imbuh Siti Romli. ‎

Saat ini diakui, masyarakat NTB sudah mulai bangkit dengan gerakan NTB Bangkit. Gerakan itu untuk kembali membngun NTB agar pulih seperti sediakala. Pembagunan sendiri sudah mulai dilakukan, pasca gempa sejak Oktober. Disisi lain, bencana gempa yang terjadi di Lombok NTB, menjadi pelajaran untuk memperhatikan keberadaan bangunan.

"Ini pelajaran bagi kita semua, baik dari aspek keselamatan bangunan, tata ruang, mitigasi bencana dan pendidikan kebencanaan bagi anak anak," imbuhnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews