Liverpool - Melalui drama yang seru di penghujung babak kedua, Liverpool memastikan mereka menaklukkan Paris Saint-Germain di Anfield dengan skor 3-2, Rabu (19/9/2018) dini hari WIB.

Liverpool membuka perjalanan mereka di Liga Champions musim ini dengan menjamu Paris Saint-Germain di Anfield. Meski belum diperkuat Firmino yang dianggap belum fit pasca cedera mata saat menghadapi Tottenham, penampilan tuan rumah masih terbilang garang dalam babak pertama laga ini – tentu karena Sturridge memberi upaya terbaiknya.

Paruh pertama laga terbilang amat seru, mengingat tercipta tiga gol dalam rentang waktu 10 menit, di mana Liverpool lah yang sementara unggul dengan skor 2-1.

Gol pembuka tercipta pada menit ke-30. Saat Robertson mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti, dan mampu dikonversi menjadi gol oleh tandukan Sturridge. 

Kemudian, gol kedua hadir enam menit kemudian, kali ini melalui titik penalti, buah dari tekel Bernat kepada Wijnaldum di kotak penealti PSG. Milner maju menjadi eksekutor dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik – meski Areola sebetulnya menebak dengan tepat arah tendangan sang wakil kapten.

Tak lama kemudian, PSG merespon ketertinggalan mereka dengan gol Meunier. Gol ini terbilang diwarnai oleh keberuntungan, karena Cavani ada dalam posisi offside saat mengejar bola umpan Di Maria. Meski begitu, sang striker tak melakukan kontak dengan bola, yang bola memantul dari kaki Robertson dan jatuh ke kaki Meunier. Sang bek akhirnya mampu memaksimalkan peluang dan memangkas ketertinggalan PSG dari tuan rumah menjadi 2-1.

Memasuki babak kedua dengan keunggulan 2-1 atas tim tamu, Liverpool berusaha menambah keunggulan dan memastikan poin penuh ada di tangan mereka. Setelah sukses membungkam pergerakan Neymar, Cavani, dan Mbappe di babak pertama, lini pertahanan Reds pun ingin mengulang hal serupa di paruh akhir laga.

Reds sempat mencetak gol melalui Salah pada menit ke-58, namun secara kontroversial, gol tersebut dianulir oleh wasit. Sturridge dianggap melanggar Areola di gawang PSG. Meski keputusan terbilang tepat, namun diumumkan dengan sedikit terlambat – mengingat penilaian datang dari aparatur laga yang berposisi di belakang gawang.

Tak lama berselang, Liverpool kembali menciptakan peluang besar dan nyaris mencetak gol ketiga. Akan tetapi, amat disayangkan, tandukan Sturridge  masih dapat diselamatkan oleh Areola. Kemudian, pada menit ke-72, Van Dijk turut menciptakan peluang dengan mengarahkan bola pada Salah, yang pergerakannya dijaga ketat oleh Marquinhos dan bola pun melebar.

Saat laga memasuki 10 menit terakhir, drama yang seru tercipta di lapangan. Pada menit ke-82, Mane dan Salah bekerjasama di sisi kanan lapangan. Tendangan silang Mane sempat ditepis, namun ia kembali menguasai bola dan melalui hadangan Kimpembe dengan cepat. Sayang, tendangan Mane belum berbuah gol.

Satu menit kemudian, justru PSG yang memangkas ketertinggalan melalui gol yang dicetak oleh Mbappe. Reds mencoba meluncurkan serangan balik, namun dalam pergerakan mereka, Salah kehilangan penguasaan bola, yang kemudian dimanfaatkan oleh Neymar. Van Dijk lantas menekel Neymar, namun bola mengarah pada Mbappe di kotak penalti, dan sang pemain belia melesakkan si kulit bundar ke sudut bawah gawang. Liverpool 2 – 2 PSG.

Kedua tim berusaha memanfaatkan waktu yang tersisa untuk meraih keunggulan, namun Liverpool lah yang berhasil melakukannya. Firmino, yang masuk menggantikan Sturridge pada menit ke-72, jadi sosok penentu kemenangan Reds. 

Milner berhasil merebut bola dari Mbappe di luar kotak penalti PSG dan mengopernya pada Firmino, yang berhasil menembus pertahanan lawan dan mengirimkan tendangan apik ke sudut gawang Areola.

Drama pun berakhir, Liverpool menaklukkan PSG dengan skor 3-2.

(*)