Jakarta - PSSI diprediksi kesulitan meyakinkan Luis Milla untuk melanjutkan tugas menangani Timnas Indonesia. Apalagi, saldo rekening PSSi disebut minus.

PSSI memiliki tunggakan gaji Milla selama tiga bulan. Jika ditotal mencapai Rp 6,9 miliar. Selain itu, PSSI belum mengganti sewa rumah Milla selama tinggal di Bali sejak Februari hingga Agustus.

Salah satu anggota exco yang enggan disebut namanya menyatakan tunggakan tersebut belum diselesaikan sampai saat ini. Masa depan Milla seharusnya dibicarakan Senin (17/9/2018) dalam rapat exco, namun agenda itu batal karena ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, tak bisa hadir.

Padahal, agenda Timnas tak bisa ditawar. Mulai 8 November hingga 15 Desember, Timnas dijadwalkan tampil di Piala AFF yang menggunakan sistem home dan away. Artinya, tenaga Milla masih dibutuhkan empat bulan lagi.

"Kalau saya, selalu exco PSSI, tidak setuju perpanjangan Luis Milla. Luis Milla terlalu mahal. Saya tahu betul kondisi keuangan PSSI, minus," kata anggota exco itu.

"Untuk memperpanjang kontrak Milla, artinya kita butuh uang untuk menggaji Milla sampai Piala AFF yang selesai bulan Desember. Juga melunasi tunggakan kepada Milla," dia menambahkan.

"Kalau ada uang, tidak apa-apa mau kontrak Milla atau pelatih dengan gaji sebesar itu. Masalahnya tidak ada uang," ujarnya.

Tapi, anggota exco PSSI itu belum bersedia membeberkan rencana ke depan. Exco bakal mendengarkan laporan dari sekjen PSSI, ratu Tisha Destria, yang bertugas berkomunikasi dengan agen Milla lebih dulu.

"Kami belum dapat menjelaskan rencana ke depan. Kami akan tunggu dulu kepastian Luis Milla, barulah rencana bisa dijelaskan," ujar dia.

(*)