Karimun Wilayah Favorit Pelintas Batas Pelanggar Keimigrasian

Karimun Wilayah Favorit Pelintas Batas Pelanggar Keimigrasian

Ilustrasi

Karimun - Kabupaten Karimun merupakan salah satu daerah di Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia. 

Luas wilayah Karimun yang terdiri dari ratusan pulau, memudahkan para pelintas batas memanfaatkannya untuk melanggar aturan keimigrasian.

Tak hanya warga negara Indonesia saja yang melanggar aturan keimigrasian ini, namun juga para warga asing untuk ke luar dan masuk Indonesia tanpa melalui jalur resmi.

Kantor Imigrasi Klas II Tanjungbalai Karimun mengendus hal ini. Pengawasan dan patroli ditingkatkan untuk menekan para pelintas batas yang menerjang aturan ini.

"Kita rutin melakuka pengwasan secara intensif karena Karimun derah perbatasan yang rawan terjadi pelanggaran. Tiap hari kita tetap berpatroli," kata Kepala Sub Seksi Pengawasan Kantor Imigrasi Klas II Tanjungbalai Karimun, Irvin, kemarin.

Irvin mengakui masih adanya pelanggaran keimigrasian. Namun dia menyebut keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) serta sarana prasarana yang memadai.

"Di Seksi Pengawasan dan Penindakan hanya staf dua orang, kasubsi dua orang untuk mengawasi karimun yang terdiri dari 249 pulau ini," ucap Irvin.

Untuk mengakali hal tersebut, pihaknya selalu gencar melakukan sosialisai kepada masyarakat untuk mencegah pelanggaran, selain melakukan pengawasan secara rutin.

"Selain pengawasan rutin, juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah pelanggaran keimigrasian" ujarnya.

Beberapa kawasan yang kerap dijadikan lokasi masuk ataupun keluar para pelanggar aturan keimigrasian di Karimun adalah Pongkar dan Leho di Kecamatan Tebing.

"Seperti jalur di Leho dan Pongkar tempat masuk keluar TKI atau WNA secara ilegal," katanya.

Namun untuk saat ini, melalui upaya-upaya tersebut, pelanggaran sudah sangat berkurang, terutama TKI ilegal yang sangat marak di tahun-tahun sebelumnya.

Berkurangnya pelanggaran juga dikarenakan koordinasi pihak Imigrasi bersama TNI AL dan Pol Air melakukan patroli.

"Yang gelap sudah susah masuk. Dibandingkan tahun kemarin banyak pengurangan. Paling yang lepas satu-satu," ujar Irvin.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews