Batam Batik Fashion Week 2018

Kolaborasi Pembatik dan Desainer Batam Ciptakan Keanggunan

Kolaborasi Pembatik dan Desainer Batam Ciptakan Keanggunan

Batam Batik Fashion Week (BBFW) 2018. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Batam - Belasan desainer Batam memeragakan ragam hasil karya dari kain batik pada malam puncak Batam Batik Fashion Week (BBFW) 2018. Acara ini sekaligus untuk mencanangkan hari batik Kota Batam.

Pagelaran ini dilaksanakan oleh dewan kerajinan nasional (Dekranasda) Kota Batam sebagai bentuk pengenalan kain batik gonggong sebagai ciri khas batik Batam. 

Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina mengatakan bahwa acara puncak BBWF ini dilakukan setelah 5 kali roadshow.

“Kami sudah melakukan roadshow di mall-mall yang ada di Batam, ada Mega mall, Panbil mall, DC Mall, dan Kepri mall,” ujar Marlina pada acara malam puncak BBFW di Planet Holiday Hotel, Jumat (1/9/2018). 

Malam puncak BBFW beragam hasil rancangan kain batik desainer asal Batam akan dipamerkan. Marlina menyampaikan akan banyak sekali hasil rancangan para desainer. 

“Pokoknya banyak sekali, hasil koleksi para desainer ini kami pamerkan semuanya, semuanya hasil kolaborasi pembatik dan desainer Batam, selain itu workshop batik, lomba fashion show, pameran batik dan produk kerajinan khas Batam sudah kami lakukan selama roadshow,” jelasnya. 

Para desainer Batam yang ikut menyemarakkan BBWF 2018 ini terdiri dari  Batam selaras oleh Cak Pir, RR oleh Ronald Moreno, Wan Citra oleh Alnel Yulianto, Luhung De Lamode oleh Luhung Esa Pertiwi, Puan Lawa oleh Yayuk Yunarti, Lawa oleh Reno Agus Triono, Sri rejeki oleh Suratno, NR oleh Natasya Rofalina, serta Jemari Mas oleh Alfi Mas’adati dan Waode Collection oleh Waode Nila Sari. 

Selain itu desainer nasional Sugeng Waskito dengan brand Gee Batik juga turur memamerkan hasil rancangannya.  Acara puncak ini juga dimeriahkan oleh artis Ibukota, Ihsan Tarore.

Sementara itu Wali Kota Batam HM Rudi menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai ajang untuk mempromosikan Kota Batam dengan ciri khas tersendiri. 

“Tidak hanya itu, produksi kain batik kita ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Batam,” ujar Rudi. 

Dengan kain batik ini juga diharapkan dapat medongkrak sektor pariwisata. Sehingga tidak hanya destinasi, tetapi kain batik gonggong khas Batam juga punya ketertarikan sendiri.

“Nanti kedepan kain batik kita bisa disukai oleh negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia,” katanya.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews