BP Batam Bangun Pos Jaga Pelototi Aktivitas Tambang Pasir Ilegal

BP Batam Bangun Pos Jaga Pelototi Aktivitas Tambang Pasir Ilegal

Personel Ditpam BP Batam saat menertibkan aktivitas tambang pasir ilegal di Tembesi, beberapa waktu lalu.

Batam - Aktivitas tambang pasir ilegal di Batam sudah mengkhawatirkan. BP Batam menyiapkan sejumlah langkah untuk menghentikan kegiatan yang merusak lingkungan tersebut.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah mempersiapkan pembangunan pos-pos jaga di Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Hang Nadim dan Waduk Tembesi. 

Kedua kawasan tersebut merupakan tempat aktivitas para penambangan pasir illegal. Sebelumnya BP Batam sudah beberapa kali menutup aktivitas tersebut, namun tidak efektif. 

"Penertiban dari sisi BP Batam sudah dilakukan secara reguler, untuk bandara (Hang Nadim) dan (waduk) Tembesi memang sudah kronis, saat ini sedang dipersiapkan pos-pos di sana," ujar Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Senin (27/8/2018).

Menurutnya, pembangunan pos jaga ini merupakan sikap antisipasi BP Batam agar aktivitas tambang pasir ilegal tidak semakin bertambah. Karena, jika dibiarkan aktivitas ilegal tersebut akan merugikan pengelola bandara.

"Kalau terjadi sesuatu di bandara yang rugi kita juga," katanya. 

Selain akan menyiapkan pos jaga di kedua kawasan tersebut, pihaknya juga akan meminta aparat penegak hukum untuk menindak pelaku perusak lingkungan. 

Ditambah lagi BP Batam telah mengajak LSM pegiat lingkungan untuk bersama-sama mengawasi aktivitas tambang pasir illegal. 

"Jika menemukan aktivitas tambang pasar illegal, bisa melaporkan kepada Ditpam ataupun kepada pihak kepolisian, termasuk juga kami minta masyarakat juga ikut membantu mengawasi," kata dia.

Sebelumnya BP Batam melalui Ditpam sudah menghentikan aktivitas tambang pasir illegal di Tembesi dan Bandara. Namun aktivitas tersebut kembali tetap dilakukan jika para pegawai Ditpam tidak sedang berada di lokasi tambang pasir. 

"Jadi begitu pegawai Ditpam pulang, mereka datang lagi dan mengeruk pasir lagi, itu dapat dari laporan warga sekitar," ujar Deputi IV BP Batam, Eko Budi Seopriyanto beberapa waktu lalu. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews