MLD Jazz Festival 2018

Road Roots, Band Batam Guncang Panggung Jazz Nasional di Surabaya

Road Roots, Band Batam Guncang Panggung Jazz Nasional di Surabaya

Band Road Roots saat tampil di MLD Jazz Festival 2018 di Surabaya. (Foto: ist)

Batam ternyata memiliki band-band yang diperhitungkan di level nasional. Salah satunya Road Roots. Band ini berhasil menduduki peringkat satu audisi festival MLD Jazz Wanted regional Bali, 21 Juli 2018 lalu.

Sebelumnya band yang terbentuk pada tahun 2017 lalu ini bersaing dengan ratusan band dari daerah lainnya di Indonesia sebelum akhirnya masuk 10 besar dan menjadi nomor satu.

Ada kisah unik dalam perjalanan band ini di festival MLD Jazz Wanted. Mereka sempat panik saat akan tampil. Hal itu diungkapkan Alif, sapaan akrab Alivardo kepada batamnews.co.id.

Bagaimana tidak, sebelum mengikuti audisi saja mereka tidak tahu karena salah satu personel, Raja Rian mendaftarkan bandnya di festival MLD Jazz Wanted.

“Nah itu waktunya sempit, kira-kira 5 hari sebelum penutupan audisi. Audisinya online, kami harus masukin video,” ungkap bassis Road Roots itu.

“Tapi itu kan butuh proses juga untuk pengiriman videonya. Jadi setelah kami submit videonya jam 12 malam, kami udah pasrah aja, masuk nggak masuk yang penting di coba,” kata dia.

“Dicek paginya dan ternyata masuk. Itu ada waktu sampai beberapa minggu sebelum pengumuman, akhirnya kita tungguin dan diterima,” ujarnya lagi.

Band ini beranggotakan Bayu Bagus (vocalis 1), Valdo Renaldo (vocalis 2), Yogi (Sexophone), Alifvardo(Bass), Eriyo Utomo (Gitar), Raja Rian (keyboard) dan Bagus (drum).

Awalnya Alfi mengatakan mereka sengaja memilih regional Bali, karena dengan pemikiran subsidinya sudah ditanggung MLD. Tapi rupanya tidak.

Dia melanjutkan, dari waktu pengumuman sampai berangkat kesana itu ada waktu sebulan. Karena tidak ada tanggungan, mereka terpaksa harus mencari sponsor dulu.

“Alhamdulillah dibantu sama komunitas di Batam, komunitas Batam Jazz Society. Merekalah yang mensuport kita dan juga ada beberapa yang suport,” ucapnya.

Setelah mendapat suport dana, barulah mereka berangkat ke Bali tanggal 20 Juli 2018.

“Terus setelah itu tanggal 21 Julinya kita technical meeting dan cecksound di Denpasar. Dari situ kita dapat urutan ke sepuluh terakhir,” ungkapnya lagi.

Ternyata lawan yang mereka hadapi tak hanya dari Bali saja, namun dari beberapa daerah lainnya. Jadi seluruh Indonesia bebas memilih regional mana yang mereka inginkan saat menyubmit video. 

“Kita mulai acara jam tujuh malam, jadi udah lima band naik dan ternyata hujan. Sempat delay tapi setelah itu lanjut lagi,” ujarnya.

“Kita sempat down, karena kita penampil terakhir. Ada yang nggak bisa makan, ada yang panaslah badannya, ada yang muntah juga, ada yang bolak balik ke wc lah,” ujarnya lagi

Namun meski begitu, Alif dan kawan-kawan tetap percaya diri karena mereka memiliki konsep yang berbeda dengan band-band lainnya.

“Kalau band-band yang lainnya itu kebanyakan showing skil, aransemen dibikin seribet mungkin, per individu saling memperlihatkan skillnya. Kalau kita kasih hiburan yang berbeda, kita lebih ke entertainment. Jadi kita pilih lagu yang dikenal banyak orang, yang semua orang bisa ikut nyanyi. Saat itu kita bawain lagunya Koes Plus,” kata Alif.

Konsep yang berbeda itu ternyata berhasil membuat juri seperti Tohpati, Indro Harjodikoro dan Indra Aziz mencuri perhatian mereka.

“Ternyata dengan begitu kami dapat nilai tambahan dari juri dan alhamdulillahnya kita dapat juara 1,” ucapnya lagi.

Namun perjuangan mereka tidak berhenti sampai di sana. Setelah memenangi audisi regional di Bali, mereka harus melanjutkan kontes final di Surabaya dan diadu dengan pemenang-pemenang dari 7 regional lainnya.

“Kita dapat no 4 di sana, tapi secara pribadi kita sudah bersyukurlah dapat no 4. Karena itu se Indonesia bro, itu aja yang di Bali kita udah lemes ngeliat lawan yang hebat-hebat. Di Surabaya tambah ngeri-ngeri lagi dan juga jaraknya cuma dua minggu dari kita lolos regional,” kata dia.

Meski hanya mendapat no 4 tingkat Nasional, hal itu sudah cukup membuat band Roat Roots kebanjiran jobs di Batam.

“Mulai dari event anak muda, weeding, dan nanti yang paling dekat kami akan tampil di Soundrenaline bareng band Jamrud,” ucapnya.

(ude)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews