Berawal dari Iseng, Chandra Batamliciouz Kini Jadi Selebgram Kuliner

Berawal dari Iseng, Chandra Batamliciouz Kini Jadi Selebgram Kuliner

pemilik akun @Batamliciouz, Chandrana Rachman (foto: Johannes/batamnews)

Batam - Media sosial seperti Instagram menjadi aplikasi yang digandrungi banyak pengguna. Instagram tak hanya dimanfaatkan untuk eksis semata tetapi juga berperan sebagai media promosi dan menjaring banyak pembaca atau follower.

Seperti pemilik akun @Batamliciouz, Chandrana Rachman yang eksis posting kuliner di Batam. Ia sudah mempunyai puluhan ribu follower.

Chandrana atau yang biasa disapa koko Chandra ini mulai eksis posting foto kuliner sejak tanggal 26 Februari 2015. 

Berawal dari iseng-iseng karena hobi makan, ia membagikan pengalaman tersebut ke Instagram. Dari situlah dia mulai medapat respon dari beberapa teman-teman followernya.

"Ko ini lokasinya di mana? Kasih tau donk?" Terus saya jawab dikomen. Terus ada lagi yang komen, saya jawab lagi. Dari situ saya mikir, ya sudahlah. Setelah itu saya taruh di caption," ujarnya menceritakan pengalamannya kepada batamnews.co.id beberapa waktu lalu.

Jadi semenjak itu dia mulai lebih aktif dan melengkapi format postingannya di instagram seperti halal non halal, harga, lokasi, waktu, dan nomor telfon kalau ada.

"Jadi awal mulanya benar-benar dari permintaan pembaca, juga kalau ada yang minta informasi lebih, koko kasih informasi lebih. Koko juga agak bawel ya orangnya, jadi suka sharing. Oh ini rasanya gini, ini enaknya karena ini, karena itu. Gitu sih, jadi lengkaplah," kata dia.


Pilih review

Sebagai penyuka makan, Chandra tidak pilih-pilih dalam menetukan makanan yang harus di review. Namun kendalanya untuk saat ini waktu yang dia miliki tidak banyak jika dibandingkan pada awal-awal dia mulai eksis di instagram.

"Berbeda pada waktu 3 setengah tahun yang lalu, waktu anak-anak masih kecil, jadi masih bisa keluyuran," ucapnya.

Bagi dia saat ini yang paling penting itu adalah lokasi.

"Kalau lokasinya dekat sama rumah, saya kesana. Atau mungkin hal yang kekinian," kata Chandra.

Chandra menyebutkan, dalam hal memilih makanan dia tidak pernah melihat dari sisi beritanya.

"Beda dengan media. Kalau saya mikirnya "wah makanan ini saya suka, makanan ini enak nih dan yang pasti dekat. Pasti ke sana," kata dia lagi.

Meski begitu, perjalanannya di media sosial tidak mudah. Ada saja cerita pahit dibalik suksesnya.

"Dulu pernah bawa orang, tapi kebanyakan yang dibawa hanya numpang tenar aja. Jadi pernah waktu itu ada yang nelfon, owner dari salah satu tempat makan. Ko kapan lo promosi gua punya ini nih? Saya kaget, terus dia bilang tim saya datang makan di sana. Saya jawab Noo!! Kamu bayar? iya. Ooo sori, gua gak akan pernah terima duit orang kalau gua nggak pernah makan di sana," ucapnya.

Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah meminta bayaran apabila ada yang memintanya untuk mencoba makanan.

"Koko nyobain makanannya dulu, kalau enak dan dia mau promo, barulah kita ngomongin bisnis. Tapi kalau nggak enak, kamu nggak usah bayar saya satu persen pun, kita anggap kenalan dan saya nggak akan posting di Instagram saya," katanya.

Meski sudah demikian, masih banyak saja orang-orang yang berpikiran negatif tentangnya yang meminta bayaran.
 
"Kalau orang mau berfikir negatif, kita nggak bisa ngontrol. Mulut-mulut orang, pikiran-pikiran orang. Yang penting dari koko dari hati nurani koko adalah ini enak, koko akan bilang ini enak. Kenapa koko nggak posting makanan yang nggak enak? Karena kalau kamu posting makanan yang nggak enak, secara otomatis kamu pasti akan jelekin atau jatuhin usaha orang," ujarnya.

Menurut dia gunakanlah media massa itu menjadi alat yang positif, jangan hanya untuk mencari sensasi.

Chandra menyebutkan sempat ada gosip dulu yang mengatakan bahwa dia meminta bayaran atau harus bayar dulu, maunya sama orang-orang yang terkenal aja, dan maunya di hotel-hotel berbintang saja.

"Tolong silahkan dicek di akun koko, hampir 70-80 persen itu semuanya itu harganya itu murah meriah dan terjangkau untuk masyrakat banyak. Lebih dari setengah itu kaki lima. Mie ayam, ketoprak, kerak telor, dadar gulung, indomie gereng, nasi goreng. Justru yang paling jarang itu restoran bintang lima, hotel itu paling jarang. Itu boleh dicek, saya nggak pernah delete kok postingan saya di instagram," kata dia.

Meski demikian, dia tidak pernah terpengaruh dengan omongan-omongan negatif netizen.

"Yang penting kalau apa yang kita jalani degan benar, kita jalani sesuai prinsip, tidak mencelakakan orang lain dan kita jujur dalam sagala tindakan kita dan lain sebagainya, nggak usah dengerin orang-orang yang suka ngomong di belakanglah," ucapnya.

"Kamu kalau ada waktu untuk mikirin hal-hal yang jelek, mending lakukan sesuatu yang bisa dijadikan semangat gitu lo, mending berikan waktu kamu untuk memotivasi diri ke hal yang lebih positif," ucapnya lagi.

(ude)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews