Nelayan Enggan Melaut, Harga Ikan Naik Dua Kali Lipat di Bintan

Nelayan Enggan Melaut, Harga Ikan Naik Dua Kali Lipat di Bintan

Suasana pasar di Kijang (Foto: Ary/batamnews)

Bintan - Harga ikan di pasaran tradisional Kabupaten Bintan melonjak. Hal tersebut diperkirakan karena nelayan tidak melaut dikarenakan sedang musim Angin Selatan.

Hendi, salah seorang pedagang ikan di Kijang mengaku karena cuaca buruk berimbas pada pasokan ikan semakin berkurang sehingga pedagang terpaksa menaikan harga ikan di pasaran.

"Kondisi ini selalu terjadi setiap tahunnya. Ketika cuaca buruk, nelayan banyak tak melaut. Jadi stok ikan berkurang dan mau tak mau harga ikan melambung tinggi," ujar pedagang ikan ini, Senin (13/8/2018).

Akibat pasokan menipis, kenaikan harga ikan mencapai 70-100 persen dari hari biasanya. Seperti ikan benggol bisanya dijual seharga Rp15-18 ribu per-kg menjadi Rp30-35 ribu per-kg.

Kemudian ikan selar dari Rp20-25 ribu per-kg naik menjadi Rp40-45 ribu per-kg. Ikan tongkol biasanya dijual Rp18 ribu sekarang naik menjadi Rp35 ribu per-kg. 

Lalu, Ikan mata besar mengalami kenaikan Rp10 ribu perkilogramnya dari Rp25 ribu menjadi Rp35 ribu per-kg.

"Harga sotong juga naik. Awalnya hanya Rp50 ribu per-kg sekarang menjadi Rp80 ribu per-kg," katanya.

Pedagang berharap pasokan ikan kembali stabil pada akhir Agustus ini. Sehingga harga berbagai jenis ikan juga bisa kembali normal.

"Kami juga kasian dengan konsumen. Harga naik pasti membebani mereka. Tapi kami tak bisa berbuat banyak, karena harus menutup operasional dagangan," ucapnya. 

Salah seorang konsumen, Linda mengaku sangat terbebani dengan lonjakan harga ikan yang akhir-akhir ini terjadi. Sebab harga ikan naiknya sangat fantastis.

"Kalau keberatan pasti iyalah. Pendapatan suami pas-pasan, tapi harga ikan naik. Tapi mau gimana lagi, terpaksa beli juga meskipun sedikit," katanya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews