Kasus Pembunuhan Sadis di Batam Tak Terkuak

Yusniar Mengaku Trauma Dihantui Bayang-bayang Pembunuh Anaknya

Yusniar Mengaku Trauma Dihantui Bayang-bayang Pembunuh Anaknya

Yusniar, ibu Tri Chyntya Prasetya memegangi foto anak kesayangannya yang dibunuh 3 tahun lalu. Hingga kini pelaku pembunuhan tak terkuak. (Foto: Koko Rimba/Batamnews)

Batam - Tiga tahun sudah Yusniar kehilangan anak kesayangannya yang masih belia. Tri Chyntya Prasetya, ditemukan dalam kondisi tragis pada 8 Agustus 2015. Ia dibunuh dengan sejumlah luka tusukan di leher dan memar di bagian wajah.

Namun hingga kini, pelaku pembunuhan sadis itu tak kunjung terkuak. Yusniar, gundah gulana. Rona wajah kekecewaan terpancar di raut wajahnya. Apalagi anak kesayangannya itu baru saja menikah saat itu.

Mayat Chyntya dibuang di parit jalan keluar Hotel Vista Batam, Kecamatan Lubuk Baja. Pihak kepolisian belum berhasil mengungkap kasus tersebut kendati sudah memeriksa puluhan saksi dan mengumpulkan temuan-temuan di TKP.

Pembunuh sadis itu pun tentunya masih berkeliaran dan menghirup udara bebas saat ini.  Warga Batam pun bertanya-tanya dan terus berharap kasus pembunuhan sadis ini bisa terungkap dengan cepat.

Diduga pelaku sudah merencanakan dengan matang pembunuhan tersebut hingga polisi kesulitan mengendus jejaknya.

Penyidik kepolisian sempat mencurigai sejumlah orang, termasuk orang dekat yang mengenali Chintya. Beberapa diantaranya adalah dari pihak keluarga suami Chintya, Diva Desrinald.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Super Biadab Dua Gadis di Batam Masih Gelap

"Hari ini tepat tiga tahun anak saya Tri Chintya Prasetya. Belum ada kejelasan dari pihak kepolisian. Saya sebagai ibu kandung yang melahirkan minta polisi tidak melupakan kasus pembunuhan ini," ungkap Yusniar kepada Batamnews.co.id, Rabu (8/8/2018)

Yusniar yang dijumpai di rumahnya Jalan Sedanau RT 01 RW 12 No 53 Bengkong Kartini menyesalkan kasus ini harus berlarut-larut hingga tiga tahun. Ia mendesak kembali pihak kepolisian untuk terus memburu pelaku pembunuhan itu. "Saya butuh keadilan, saya butuh penjelasan, saya minta Kapolda dan Kapolres untuk bekerja lagi," ujarnya

Yusniar mengaku trauma. Bayang-bayang pembunuh yang menghabisi nyawa anaknya seakan berkeliaran bebas di kota ini. Kepiluannya kehilangan buah hatinya seakan tak terobati.

(jim)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews