Kisah Tragis Kematian Ferin, Gadis Cantik yang Tewas Dibakar

Kisah Tragis Kematian Ferin, Gadis Cantik yang Tewas Dibakar

Ferin Anjani. (Foto: ist)

Blora - Berawal dari penemuan mayat perempuan dalam kondisi hangus terbakar di hutan jati Blora, Jawa Tengah, terungkap kasus pembunuhan sadis seorang caddy golf. Korban akhirnya diketahui bernama Ferin Diah Anjani (21), dihabisi di sebuah kamar hotel di Semarang. 

Selasa, 31 Juli 2018

Ibu Ferin, Kiswati mengatakan, anak keempatnya dari lima bersaudara itu sudah sekitar 2 tahunan indekos di Siliwangi Resident Semarang untuk bekerja. Tanggal 31 Juli lalu, Ferin pamit ke rekan kosnya untuk pergi bertemu dengan teman lelakinya.

"Tanggal 31 meninggalkan rumah (kos). bilang ke temannya mau ketemu teman cowoknya. Dia naik grab dipesankan temannya," kata Kiswati di rumah duka, Selasa (7/8).

Teman korban masih bisa menghubungi saat itu sekitar pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dalam komunikasi terakhir itu korban sudah mengatakan akan pulang.

"Terakhir yang kontak temen satu kos. Bilang mau pulang, tapi ndak pulang-pulang," tuturnya. 

Rabu, 1 Agustus 2018

Warga menemukan sesosok mayat perempuan hangus terbakar di hutan jati Desa Sendangwates, Kecamatan Kunduruan, Kabupaten Blora. 

Saat itu polisi tidak bisa langsung mengungkap identitas mayat karena kondisinya yang hangus dan wajahnya rusak. Beberapa alat bukti diamankan dari lokasi penemuan mayat, di antaranya cincin dan celana dalam. 

Kamis, 2 Agustus 2018

Tangal 2 Agustus, keluarga Ferin memutuskan membuat laporan orang hilang di Polrestabes Semarang. Ia juga mencari tahu lewat adiknya yang seorang anggota kepolisian.

Kiswati mengaku saat itu sudah mendengar adanya berita pembunuhan di Blora. 

"Kemudian ada berita pembunuhan itu. Waktu itu ndak ngeh kalau itu Ferin," tandasnya.

Adik Kiswati mencoba membantu dengan meminta foto untuk dicocokan dengan jenazah dalam berita itu. Sejumlah ciri terlihat sama, kemudian Kiswati dihubungi kepolisian Blora.

"Dikirim foto antingnya, benar sama, saya hafal anting anak saya. Kemudian ditanya cirinya, giginya pakai pemutih dan giginya kelinci, benar, tinggi sekitar 155 cm juga benar," pungkasnya.

Jumat, 3 Agustus 2018

Mayat yang saat itu belum terungkap identitasnya kemudian dimakamkan di pemakaman umum Jlombang, Kecamatan kota Blora. Pemakaman dilakukan mengingat kondisi mayat yang sudah tersimpan di RSUD dr Soetijono Blora selama 2 hari. 

Di hari yang sama, polisi membuat dua tim Resmob yang menyasar sejumlah wilayah untuk mengungkap kasus ini. Hingga akhirnya pencarian dikerucutkan di Semarang. 

Diketahui Polrestabes Semarang mendapatkan laporan orang hilang dengan ciri-ciri yang sama dengan mayat yang ditemukan di Blora. Hingga akhirnya mendatangi keluarga Ferin di Semarang. 

"Kita datangi rumah keluarga korban, kita bawa barang bukti anting milik korban yang sebelumnya sudah kita amankan. Saat kita tunjukkan, ternyata dari keluarga mengenali anting itu dan membenarkan kalau itu anting milik korban," kata Kasatreskrim Polres Blora, AKP Heri Dei Utono kepada detikcom, Selasa (7/8/2018).

Selasa, 7 Agustus 2018

Polisi menyampaikan kepada media bahwa mayat perempuan hangus terbakar merupakan Ferin. Pada hari yang sama, polisi membongkar makam Ferin. Siang itu juga jenazah Ferin langsung dibawa ke Semarang untuk dicocokkan DNA-nya dengan keluarga. 

Sejumlah keluarga dan kerabat hadir saat makam Ferin dibongkar. 

Kemudian pada sore harinya, polisi mengungkap pelaku pembunuh sadir Ferin. Seorang pria ditangkap berinisial KA. Polisi belum menjelaskan detail soal penangkapan KA. 

Kapolres Blora AKBP Saptono saat ditemui wartawan menjelaskan, pelaku ditangkap dalam kurun waktu 24 jam setelah identitas korban berhasil diungkap. 

"Alhamdulillah dalam waktu 24 jam dari pengungkapan identitas sudah bisa kita ungkap pelakunya," papar Saptono ditemui di Mapolres Blora, Selasa (7/8/2018).

KA mengaku juga pernah membunuh perempuan lain dan membakar jasad korbannya itu pada 2011 silam. 

"Dan ini juga setelah kita interogasi, pelaku ini melakukan hal yang sama pada tahun 2011, dengan motif mengambil mobil korban. Dengan TKP di Todanan yang dulu sampai sekarang belum terungkap itu," ujar AKBP Saptono.

Polisi menduga pelaku kembali mengulangi perbuatannya karena aksinya pada tahun 2011 tidak terungkap. 

"Jadi di salah satu kamar hotel korban dihabisi itu," terang Saptono. 

Ia menyebutkan, polisi masih perlu melakukan penyidikan lebih dalam lagi terkait kasus tersebut. Pelaku diketahui merupakan warga Kecamatan Kunduran, Blora, Jateng.

(*) 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews