Bayi Berkepala 2 Lahir di Batam, Apa Penyebabnya?

Bayi Berkepala 2 Lahir di Batam, Apa Penyebabnya?

Gilang Andika, bayi laki-laki kembar siam di Batam. Tubuh dan paru-parunya satu, kepalanya dua. (Foto: Ret/Batamnews)

Batam - Kembar itu lucu, banyak orangtua yang ingin punya anak kembar. Banyak juga yang ingin terlahir kembar. Tetapi bukan kembar siam.

Kembar siam termasuk kejadian langka.hanya berkisar dua persen dari seluruh kasus bayi kembar. Mereka terlahir dengan bagian tubuh yang saling menempel dan terhubung.

Belum lama ini, bayi laki-laki kembar siam terlahir di Batam. Kepalanya dua tapi menyatu, tubuhnya satu, paru-parunya juga hanya satu.

Bayi kembar siam ada macam-macam. Ada yang bisa dipertahankan hidupnya, ada yang tidak. Biaya operasi pemisahannya juga mahal.

Dalam beberapa kasus, operasi pemisahan bayi kembar siam bisa tak berhasil dan berujung pada kematian.

Apa penyebab bayi lahir kembar siam?

Sebenarnya, sampai saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Salah satu hal yang mungkin bisa jadi penyebab yaitu pembelahan sel telur yang tidak sempurna setelah dibuahi.

Bayi kembar umumnya disebabkan terjadi pembuahan pada dua telur yang sendiri-sendiri. Namun bisa juga terjadi dari satu sel telur.

Lamanya waktu pembelahan sel telur yang telah dibuahi bisa berbeda-beda. Jika pembelahan terjadi pada hari pertama pembuahan, ia akan memisah sendiri-sendiri.

Sementara, jika pembelahan terjadi di hari keempat sampai kedelapan, bayi akan hidup dengan satu plasenta dan dua kantong.
Namun jika pembelahan terjadi lebih lambat, bayi kembar akan hidup pada satu kantong.

Jika pembelahan sel terjadi lebih dari hari ke-13, peluang terjadinya bayi kembar siam besar.

Teori lain menyebut bahwa kembar siam terjadi karena dua embrio yang awalnya terpisah, kembali menempel dan menyatu selama masa kehamilan.

Dua embrio terpisah tidak sempurna

Awal mula kondisi ini sering tidak diketahui. Sehingga baru terlihat setelah janin berumur beberapa minggu.

Sel telur dibuahi sempurna oleh dua sperma namun tidak terpisah selama proses pembelahan maka akan menghasilkan kembar siam.

Akhirnya sel telur yang dibuahi ini akan berkembang menjadi janin kembar tetapi tidak terpisah

Namun belum diketahui penyebabnya sehingga dua embrio yang terpisah itu bisa bersatu sejak awal perkembangan embrio.

Pengaruh faktor genetik

Kembar siam bisa dipengaruhi faktor genetik. Bukan hanya gen dari kembar siam, tetapi bisa juga gen dari kembar biasa.

Sel telur terpisah lalu tergabung bersama

Beberapa kejadian sebenarnya nyaris membuat kembar siam gagal terjadi. Ketika setelah 12 hari sejak pembuahan, embrio sudah memisahkan diri dan siap menjadi kembar identilk.

Namun setelah itu embrio malah kembali bergabung. Jadilah kembar siam.

Awalnya, proses gabungnya dua embrio yang sudah terpisah  ini tidak bisa dideteksi secara medis.

(deb)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews