Kamis Kelabu, Kisah Tragis Alfito Dinofa

Kamis Kelabu, Kisah Tragis Alfito Dinofa

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa Alfito Dinofa. (Foto: Afriadi/Batamnews)

Jalanan aspal itu berdarah. Tangis histeris pun pecah. Kiki Ernawati (40) harus merelakan buah hati semata wayangnya pergi. Kecelakaan tragis  merenggut nyawa Fito Alfito Dinofa (9).

Suatu ketika, di sebuah siang, pos ronda bercat hijau di dekat SD Muhammadiyah diisi ibu-ibu yang sedang duduk menunggu buah hati mereka pulang. Salah seorangnya adalah Kiki. Ia sedang asyik ngobrol dengan ibu-ibu lainnya.

Waktu menjelang Zuhur, sekumpulan anak-anak keluar dari sekolahnya di SD Muhammadiyah. Fito tampak ceria menghampiri sang ibu. Mereka kemudian pulang berboncengan. Itu sudah menjadi pemandangan keseharian. Harapan dan asa tinggi digantungkan Kiki untuk Fito, agar menjadi orang sukses dikemudian hari.

"Kami sering duduk gobrol di pos ini, sebelum Zuhur, mbak Kiki jemput anak, biasa lah namanya ibuk-ibuk," ungkap Erni (*nama disamarkan), salah seorang wali murid.

Pos tempat Kiki biasa menunggu Fito pulang sekolah (Foto: Afriadi/Batamnews)

 

Namun, Kamis (7/6/2018) pagi, tak ada yang menduga hari itu menjadi perjumpaan terakhir Erni dengan Fito.  Kiki terlihat sedikit bergegas mengendarai sepedamotor. Fito berboncengan dengan sang ibu di depan

Hari yang cukup cerah. Beberapa siswa akan menerima rapor. Fito murid kelas I SD Muhammadiyah, Kilometer IX itu terlihat senang. Sepedamotor Yahama Soul yang masih tampak baru itu terus melaju. Maklum baru satu bulan dibeli.

"Saya sempat ketemu mbak Kiki, bisa kami kalau ketemu kan sapa-sapaan, mbak Kiki bilang saya ngojek dulu, biasa lah kami bercanda," kenang Erni.

Namun, sorenya, Erni mendapati kabar suram nan tragis. Cerita kecelakaan maut di Jl. WR Supratman menjadi buah bibir warga. Ia mencari kabar. Seketika langsung bergegas melayat. Ternyata proses pemakaman sedang berlangsung.

Kiki histeris saat jasad anaknya dimakamkan hingga tak sadarkan diri. Sontak saja kabar ini ibarat petir di siang bolong bagi tetangga dan sahabat dekat keluarga ini. "Sedih melihat nya, namanya anak satu-satunya, teriak-teriak saat di pemakaman," ujar Erni

Kecelakaan maut yang menewaskan Fito terjadi di simpang SMP N 12 Tanjungpinang. Tepatnya di Jalan WR Supratman Kilometer XI, Kamis (7/6/2018) pagi sekitar pukul 07.15 WIB.

Menurut keterangan pihak kepolisian kejadian kecelakaan itu terjadi berawal sepeda motor Yamaha Soul warna hijau tua BP 5074 XX yang dikendarai Kiki membocengi Fito.

Kendaraan itu berjalan dari simpang SMP 12 Tanjungpinang hendak berbelok menorobos median jalan di simpang  SMP N 12 Tanjungpinang. Maklum jarak antara u turn di lokasi itu cukup jauh. Sudah menjadi kebiasaan pengendara di Tanjungpinang memutar arah mengambil jalan pintas, yakni sebuah celah di median jalan yang tampak sengaja dijebol.

Median jalan di Jl. WR Soepratman, Tanjungpinang yang dijebol. Biasa dipakai untuk jalur pintas beputar arah. (Foto: Afriadi/Batamnews)

Kiki pun memilih untuk lewat celah median jalan itu untuk berbalik arah dari jalurnya. Pada saat bersamaan mobil box hitam bernopol BP 8173 QT yang dikendarai Lorensius Loli menuju ke arah traffick light Tugu Tangan Tanjungpinang. Tabrakan tak terelakkan. Ibu dan anak ini terhempas ke jalan dan terseret sekitar 4 meter.

Nahas bagi Fito, itu hari terakhirnya. belum sempat melihat rapor, bocah malang ini lebih dulu dipanggil yang maha kuasa.

"Korban meninggal mengalami luka berat di bagian kepala, pecah kepalanya, sementara pengemudi mobil mobil pick up box warna hitam BP 8173 QT yang dikendarai Lorensius Loli tidak ada apa-apa, hanya mobil saja yang rusak," ujar anggota Lalu Lintas di lokasi

Tentu tangis lirih kian terpancar di wajah Kiki. Apalagi kejadian tragis itu akibat kelalaiannya yang melanggar lalu lintas.

Namun dibalik itu, hal ini setidaknya menjadi pelajaran bagi ibu-ibu lainnya. Jika masih sayang dengan buah hati dan keluarga, patuhi lah lalu-lintas di jalan raya.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews