Asmara Berdarah Antara Pendeta dengan Anak Tirinya

Asmara Berdarah Antara Pendeta dengan Anak Tirinya

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pendeta Henderson menghabisi anak tirinya, Rosalia Cici Maretini Siahaan (21). Sebelum dibunuh, diduga sang pendeta memperkosanya.

Mayat Rosa ditemukan di kamar mandi Sidang Roh kudus Indonesia(GSRI) di Dusun XII, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (31/5/2018).

Kondisinya mengenaskan. Ada luka parah di lehernya.

Pakaiannya juga sudah terbuka. Ada temuan bekas sperma yang diduga milik pelaku di tubuh Rosa.

Dendam asmara

Rosalia merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Sehari-hari, gadis yang dikenal lugu dan pendiam itu bekerja sebagai karyawan di pabrik sapu.

Sejak SMP, Rosalia disebut menjadi anak angkat dari Henderson Sembiring. Ia  jemaat aktif di gereja tersebut.

Diketahui Rosalia juga tinggal di gereja tersebut. Diduga, terjalin hubungan asmara antara Pendeta Henderson dengan Rosa.

"Saat ditemukan di lokasi kejadian, kondisi korban mengalami luka robek pada leher akibat benda tajam. Di kelamin korban juga terdapat sperma pelaku, serta kepala bagian belakang korban mengalami luka," kata Kabid Humas Polda Sumut.

Muklis (54), sopir ambulans yang mengusung jasad Rosalia menceritakan kronologis jenazah sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.

"Kondisi jenazah tidur telentang, terlihat bekas luka di bagian leher, yang diduga terkena benda tajam, separuh badan tidak berpakaian (busana)," ujarnya.

Pada pelipis sebelah kanan Roslina terlihat koyak, kurang lebih 2 cm.

Ia dipakaikan baju kemeja berwarna putih dengan motif bunga bordir berwarna putih.

Pendeta Henderson mengaku membunuh Rosalia karena emosi. Katanya, Rosalia memakinya.

Belum diketahui dengan jelas penyebab Rosalia emosi dan memakinya.

"Ada motif dendam juga ini. Karena ada hubungan asmara juga antara keduanya. Sementara itu dulu lah. Masih kita periksa ini," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Deliserdang AKP Ruzi Gusman.

Rosalia ditelepon pendeta

Ibunda Rosalia, Renta menceritakan, sebelum tewas Rosalia ditelepon Pendeta Henderson sekitar pukul 09.0 WIB.

Pendeta menyuruhnya datang ke gereja pada pukul 11.30 WIB. Sekitar pukul 10.00 WIB, Rosalia pun pamit.

"Pas mau pergi, dia bilang (pamit) sama saya. Katanya, mau acara gereja mereka ke Kaban Jahe, sekaligus mau servis sepeda motornya terlebih dahulu katanya. Saat itu, enggak ada firasat apa-apa," tutur ibu enam anak ini.

Sekitar pukul 12.30 WIB, ia mendapat kabar anaknya telah tewas diduga akibat dibunuh.

Rosalia sempat minta tolong

Seorang saksi berinisial LP mengatakan, sekitar pukul 11.30 WIB pada hari Kamis, warga yang tinggal di sekitar mendengar teriakan minta tolong dari arah belakang gereja.

“Kami dengar teriakan minta tolong dari belakang gereja, tapi kami takut mendekat,” katanya.

Tak lama, terlihat Henderson keluar dan menggembok gerbang. Sambil tersenyum, ia menyapa warga dan mengatakan hendak membeli nasi.

"Sebentar, ya... Aku beli nasi dulu. Gitu katanya sama kami. Pas kami tanya suara siapa yang minta tolong tadi, katanya suara kucing,” ungkapnya.

Penasaran, begitu Anderson tak terlihat lagi, LP bersama warga lain melompati pagar dan langsung menuju sumber suara.

“Kami tengoklah korban berlumuran darah di dalam kamar mandi, luka kepalanya,” ujar LP.

Sang Pendeta Tertangkap

Pendeta Henderson sudah ditangkap. Ia ditangkap saat hendak melarikan diri dan berkendara di kawasan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang sekitar pukul 16.30 WIB.

"Setelah kami lakukan pengejaran, pelaku berhasil diamankan. Dan saat diintograsi, pelaku mengakui perbuatannya. Sebelumnya, terjadi cekcok antara pelaku dan korban sehingga pelaku emosi dan kehilangan kendali. Pelaku sudah diamankan ke Polres Deli Serdang," ujar AKBP Tatan

Tim gabungan mengamankan Henderson Kembaren, warga dusun VI Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang di kawasan Harjosari Pancurbatu, Deliserdang tanpa perlawanan.

Dari peristiwa ini, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit Yamaha Jupiter z warna hitam plat BK 4440 SAA, satu unit helm, sebilah batang kayu alu, sebilah pisau dan pakaian milik korban.

(deb)

 

 

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews